26.9 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Maksimalkan Peran Perempuan, Desa Tajurhalang Rencanakan Aksi Desa Damai

Bogor | Jurnal Inspirasi
Wahid Foundation (WF) bersama Kelompok Kerja (Pokja) Desa Damai Tajurhalang menggelar  Forum Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Desa (RADes) Damai sekaligus buka bersama di Balai Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (22/04).

Rencana Aksi Desa (RADes) merupakan upaya yang dilakukan WF melalui Program Desa Damai untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam memberikan usulan program dan pengambilan kebijakan di tingkat desa. Saefudin, Kepala Desa Tajurhalang mengatakan bahwa poin utama dilaksanakannya RADes ini adalah untuk memberikan kesempatan perempuan berpartisipasi dalam pembangunan.

“Yang menjadi titik tekan dari RADes kali ini adalah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi aktor utama, untuk berkreasi dan berinovasi untuk memberikan manfaat dalam bentuk program yang terbaik bagi Desa Tajurhalang. Kami harapkan ini bisa berjalan dengan baik.” Kata Saefudin Ketika memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan RADes dan buka bersama.

Pihaknya, menurut Saefudin, sangat menyambut baik RADes tersebut. Sebab, sebelum RADes dilaksanakan, Wahid Foundation telah memberikan banyak perubahan kepada Desa Tajurhalang dengan pendampingannya selama ini melalui Program Damai sejak 2017.

Program Officer Wahid Foundation, Fanani menyampaikan, penyusunan Rades Damai harus selaras dengan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial Tahun 2014–2019 (RAN P3AKS).

Termasuk dengan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan (RAN PE) yang mengarah pada terorisme. Dirinya berharap terlaksananya Program Desa Damai di Desa Tajurhalang bisa menjadi pelopor bagi desa lain di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bogor

“Ini adalah ikhtiar kami dimana hari ini menjadi sangat penting bagi kita yang akan menyusun Rencana Aksi Desa Damai. Jadi, bagaimana kita coba membuat rencana aksi nasional ini di tingkat desa. Untuk hal ini, dokumen prioritas nasional kami adalah RAN P3AKS dan RANPE, ini menjadi pilar kami untuk berdiskusi mengenai aksi desa damai ini.” Kata Fanani Ketika memberikan sambutan di depan peserta RADes.

Desa damai yang diinisiasi Wahid Foundation sejak 2017 menjadi inisiatif masyarakat akar rumput. Berkomitmen menjaga dan menumbuhkan toleransi dan perdamaian di lingkungan masing-masing. Bahkan, telah diapresiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Pada saat bersamaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga mengakui program desa damai bisa menjadi contoh nyata bagaimana gerakan global women peace and security (WPS) atau perempuan, perdamaian, dan keamanan digerakkan dalam level komunitas untuk mempromosikan keadilan gender di masyarakat.

“Peran perempuan tidak bisa dianggap sebelah mata, karena salah satu bukti nyata adalah bagaimana perempuan bersumbangsih dan bertahan di masa krisis Indonesia dulu. Dan juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan dan menjamin keberlangsungan perdamaian. Karenanya, peningkatan akses dan penyediaan fasilitas sangat perlu ditingkatkan.” Ungkap Perwakilan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan an Perlindungan Anak (KPPA) dalam sambutannya.

Sekretaris Camat Tajurhalang yang membuka kegiatan RADes dan buka bersama tersebut mengajak seluruh pihak khususnya kelompok perempuan untuk duduk bersama memberikan ide dan gagasannya dalam FGD RADes tersebut. Selain itu, ia juga berharap kaum perempuan bisa memberikan sumbangsih bagi perkembangan pembangunan desa.

“Jadi dengan WF ini saya berharap perempuan di Tajurhalang, bisa lebih sibuk di bidang-bidang yang bisa mengembangkan desa kita ini. Jadi ayo kita duduk bareng sama aparat pemerintah di Desa Tajurhalang, dan juga kalau bisa Kabupaten Bogor, supaya kita bisa melihat mana titik kelemahan kita, kemudian dicari solusi untuk dijadikan kekuatan kita bersama. Dan di sinilah kita bersama-sama melakukan RADes untuk desa Tajurhalang.” harapnya.

Handy Mehonk | **

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles