23.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Dukung Ikon Kota Cilegon, KWT Tanjung Sekong Kembangkan Jagung Pulut Ungu

Cilegon | Jurnal Inspirasi

Jagung pulut kini menjadi ikon baru Kota Cilegon, Provinsi Banten. Komoditas ini terus dikembangkan di Kota Cilegon salah satunya oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)  Tanjung Sekong, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak.

Emi Sahlani, pengurus KWT Tanjung Sekong mengatakan, saat ini permintaan jagung pulut terus meningkat. Jagung pulut yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang Ia dikelola rasanya berbeda dari jagung pada umumnya.

“Kewalahan, permintaan dari pembeli banyak, bahkan banyak pembeli dari luar daerah yang membeli buat oleh-oleh mereka di kampung halamannya,” katanya.

Emi mengaku, saat ini lahan yang dikelola baru ada sekitar 1.500 meter. Ia berharap akan ada KWT lain yang bermitra mengembangkan. “Saya sih berharap ada KWT lain yang ingin membudibudayakan menanam jagung pulut ini agar permintaan dapat terpenuhi,” harapnya.

Sarbini Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon menyampaikan saat ini KWT Tanjung Sekong yang menjadi binaannya tengah  mengembangkan jagung pulut di lahan pekarangan  milik pribadi dan lahan perusahaan.

“ Jagung pulut sudah jadi unggulan program dinas tahun ini. Lahan untuk jagung pulut di kecamatan Pulomerak mencapai 5.000 meter tersebar di KWT dan kelompok tani, “ ujarnya, Rabu (21/04/2021)

Mengenai benih petani tak lagi mengalami kesulitan, selain menghasilkan sendiri,  benih bisa mudah diperoleh di kios terdekat.

Menurut Sarbini jagung warna ungu dan putih dengan rasa pulen seperti ketan ini sangat tinggi peminatnya.  Bahkan seringkali permintaan lebih tinggi dibanding produksi. Pemasaran dilakukan baik secara  individu atau pabrik dan kerjasama dengan pasar tani DKPP.

“Harga dipatok berdasarkan  gradenya.  Harga grade A  7.000 rupiah, B  6.000  rupiah dan grade C 5.000 rupiah, “ tuturnya. Banyaknya  permintaan, membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengelola jagung pulut kewalahan untuk memenuhi permintaan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kedepan harus ada daerah sentra-sentra komoditas, dengan ditanganinya hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan yang baik agar segalanya berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani. Untuk itu Menurut SYL perlu keseriusan dan kerjasama semua pihak.

Mengenai peningkatan produksi hasil pertanian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan, kekuatan utama pertanian Indonesia berada di pundak petani dan penyuluh. Kalau produktivitas tinggi, sudah pasti penyuluhnya aktif.

Melalui Kostratani diharapkan penyuluh bisa mengidentifikasi potensi komoditas unggulan lokal yang bisa mengungkit pendapatan dan kesejahteraan petani. Dedi optimistis pertanian Indonesia akan bertansformasi menjadi pertanian unggul.

** Regi/PPMKP

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles