Leuwiliang l Jurnal Inspirasi
Kampung Ciateul, Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, dikenal sebagai salah satu kampung yang mayoritas penduduknya sebagi produsen kolang-kaling. Setahun lebih masa pandemi Covid-19, berimbas terhadap menurunnya produksi kolang-kaling. Namun, pada bulan Ramadhan ini produksi kembali meningkat.
“Karena Ramadhan meningkat lagi. Kalau kemarin karena pandemi Covid -19, produksinya menurun,” ungkap salah satu pengolah kolang-kaling asal Kampung Ciateul, Dian kepada wartawan, Kamis (15/4).
Ia juga menerangkan proses pengolahan kolang-kaling yakni untuk menghasilkan kolang-kaling yang bagus dan enak, terlebih dahulu kolang-kaling itu direbus, setelah direbus dikupas, kemudian direndam. “Nah proses direndam yang memakan waktu yang lama, bisa sampai 5 hari di rendam,” jelasnya.
Sebelum adanya pandemi, Dian mengaku mampu memproduksi kolang-kaling hingga mencapai 2 kwintal setiap hari, namun di masa pandemi seperti ini menurun sampai 40 persen. “Biasanya menghasilkan 1 atau 2 kwintal, namun sekarang efek pandemi jadi menurun sampai 40 persen, Ya kendalanya mungkin dari pembeli yang sepi dan pekerja yang sulit,” ujarnya.
** Arip Ekon