Jakarta | Jurnal Inspirasi
Sebanyak 117 orang dinyatakan meninggal dunia dan 76 orang hilang akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4). Dalam keterangan pers, Selasa (6/4), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo melaporkan, dari total paling banyak berada di Kabupaten Flores Timur.
“Yang di NTT ada 117 orang meninggal yakni di Flores Timur yang meninggal 60 orang, yang hilang 12, total 72. Kemudian di Kabupaten Alor meninggal 21 orang, yang hilang 20, total 41. Di Kabupaten Belu, di Malaka yang meninggal 3 orang, yang hilang 0 atau nihil. Kabupaten Kupang dan Kota Kupang masing-masing 1, yang hilang nihil. Kemudian Lembata meninggal 28 orang, yang hilang 44 orang, total 72. Kemudian Sabu Raijua adalah 2, kemudian di Ende 1,” ungkap Doni.
Dijelaskannya, banjir bandang tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja. Dimana 11 wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Alor, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan.
Adapun untuk jumlah korban meninggal di Bima, Nusa Tenggara Barat, Doni Monardo menyebutkan jumlahnya tidak mengalami perubahan sejak hari pertama kejadian bencana hingga Selasa (6/4). “Di NTB, Bima (ada) dua orang (meninggal dunia). Jadi total 119 dengan NTB. Karena NTB sejak hari pertama hingga hari ini dua orang,” demikian jelas Doni Monardo.
Atas musibah yang menimpa Tanah Air, Presiden China Xi Jinping kepada Presiden Joko Widodo pun menyampaikan berbelasungkawa untuk para korban bencana alam NTT. Dia mengirimkan pesan langsung ke Jokowi, Selasa (6/4).
Dikutip dari Antara, Xi dalam pesannya itu, mengaku kaget atas terjadinya bencana alam di NTT yang menyebabkan jatuhnya hingga seratusan korban jiwa. Rasa dukanya itu juga disampaikan atas nama seluruh rakyat China dan jajaran Pemerintahannya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB). “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut dan saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Senin (5/4).
Selain korban jiwa, bencana tersebut juga merusak sejumlah rumah dan fasilitas di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh pihak terkait melakukan penanganan secara cepat.
Baik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI, serta Kapolri. Penanganan cepat baik dalam proses evakuasi, penanganan korban bencana, dan penanganan dampak bencana.
“Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik seperti bantuan pelayanan kesehatan ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi beserta juga perbaikan infrastruktur,” terang Jokowi.
Jokowi juga mengimbau agar masyarakat dapat mengikuti instruksi petugas di lapangan. Kewaspadaan pun perlu ditingkatkan mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi.
** ass