Bogor | Jurnal Inspirasi
Indonesia dikenal kaya dengan keanekaragaman hayatinya. keaneka-ragaman hayati ini harus dioptimalkan pemanfaatannya untuk kesehatan bangsa. Untuk itu setiap gerakan edukasi yang ingin memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan tanaman herbal perlu diapresiasi oleh banyak pihak.
Ning Hermanto Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Mahkota Dewa Jakarta Utara, DKI Jakarta, yang dikenal juga sebagai herbalis membantu pasien Covid 19 menggunakan tanaman herbal sesuai yang dianjurkan Kementerian Kesehatan.
“Herbal anjuran Kemenkes yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi Covid-19 adalah pegagan, meniran, jahe merah, temu lawak, kunyit, temu manga, bawang putih, “ sebutnya dalam acara Saung Tani Radio Pertanian Ciawi (RPC), Kamis (25/02/2021).
Selama pasien mengkonsumsi herbal, Oma Ning sapaan akrabnya melakukan pendampingan secara intensif dengan mengenali pasien dan rekam medisnya, memberikan alternative herbal yang sesuai, dan memantau perkembangannya secara daring dengan sms maupun email.
Oma Ning yang sedang melanjutkan studi S2 ini banyak melakukan studi kasus terkait pemanfaatan tanaman herbal untuk membantu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. termasuk membantu pasien Covid – 19, agar lebih bugar melalui sakitnya.
Menurut studinya, dengan bantuan herbal, rata – rata waktu yang diperlukan untuk pulih sekitar 2 – 4 minggu setelah konsumsi.
“ Selain konsumsi herbal, pasien hendaknya menjaga pola hidup yang sehat, dimulai dengan makanan dan minuman yang sehat, pendekatan diri kepada Tuhan, serta menghindari stress, “ pesannya.
Tidak lupa Oma Ning juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan menanam tanaman herbal di pekarangan rumah.
“ Selain sayur, tanaman obat penting untuk ditanam di sekeliling rumah. Pegagan, mint, jinten atau daun bangun – bangun, kelor, sambung nyawa, dandang gendis adalah tanaman yang mudah untuk ditanam dan berkhasiat obat, “ ujarnya.
Kata Dia Indonesia mempunyai ribuan jenis tanaman berkhasiat obat, baik rimpang – rimpangan, daun, kayu, maupun bunga. Di pekarangannya, Oma Ning, menggunakan aquaponik untuk berbudidaya tanaman herbal. Katanya air kotoran ikan sangat baik untuk tanaman.
“ Dengan aquaponik saja bagus, apalagi kalau ditanam di tanah, pasti lebih bagus lagi”, ujarnya.
Diusia yang tak lagi muda, Oma Ning terus mengedukasi masyarakat untuk memulai pola hidup sehat dengan cara alami salah satunya melalui kanal YouTube dan website Griya Sehat Mahkota Dewa.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memanfaatkan lahan di pekarangan sebagai sumber pangan keluarga. “Dalam kondisi krisis seperti Covid-19 ini, pertanian menjadi jawaban untuk bisa survive.
“ Tidak perlu lahan besar, kita manfaatkan lahan di pekarangan kita. Jadi di pekarangan ini semua orang bisa Bertani,” himbau Mentan.
Menurut Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal, sehingga menanam di masa ini memang solusi cerdas untuk mengatasi adanya krisis pangan.
** Osi WR/Regi/PPMKP