Cibinong | Jurnal Inspirasi
Anggaran perjalanan dinas pejabat di lingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor, yang sudah dialokasikan dalam APBD 2021, terpaksa dicoret dan dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Kebijakan itu diambil, karena pandemi di tahun 2021 ini belum menunjukan tanda melandai.
“Program-program yang tidak penting dan tak mendesak, kita coret, salah satunya untuk perjalanan dinas pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ke luar daerah, salah satunya ke Labuan Bajo, di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” kata Wakil Bupati Iwan Setiawan, ditemui di sela acara syukuran ulang tahun Partai Gerindra ke -13, di Cibinong, Sabtu (06/02).
Iwan menegaskan, selain pencoretan program perjalanan dinas luar daerah, anggaran pengadaan makan dan minum, Alat Tulis Kantor (ATK) di semua SKPD pun dipangkas rata-rata mulai 25 sampai 30 persen.
“Dari pencoretan perjalanan dinas dan pemangkasan anggaran rutin di semua SKPD, ada penghematan senilai Rp 400 miliaran. Nah, anggaran dari hasil refocusing itu akan kita alokasikan untuk penanganan pandemi Covid -19, salah satunya pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan habis pakai,” ujarnya.
Namun, untuk anggaran belanja modal, seperti pembangunan infrastruktur, kata Iwan, semuanya tidak ada yang dicoret atau pemangkasan anggaran, termasuk untuk program Satu Miliar Satu Desa (SamiSade).
“Program belanja modal anggarannya tetap seperti yang ada di APBD, karena belanja modal kita arahkan untuk pemulihan ekonomi, di mana semua penyedia jasa yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur wajib merekrut tenaga atau warga lokal,” tegasnya.
Penelusuran Jurnal Bogor, program belanja modal paling banyak dialokasikan di sektor pekerjaan umum, berdasarkan data yang dilansir di laman LPSE, ada tiga proyek yang menelan anggarang sangat besar, yakni proyek peningkatan Jalan Kandang Roda – Pakansari, dengan pagu anggaran Rp 97,8 miliar, proyek peningkatan Jalan Kandang Roda- Simpang Sentul, Rp 32 miliar, dan pembuatan pedestrian Jalan Kandang Roda-Sentul, Rp 85,9 miliar.
Tiga proyek kakap yang mulai dilelangkan itu menuai protes dari Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD, Andi Permana. “Pembangunan infrastruktur, semisal jalan itu memang penting, tapi di masa pandemi Covid-19 ini ada program yang lebih penting lagi, yakni penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” kata Sekretaris Fraksi Gerindra, Andi Permana, Rabu (03/02) lalu.
Andi mengungkapkan, sektor yang saat ini sangat membutuhkan anggaran itu kesehatan, sebut saja penyediaan sarana dan prasarana untuk empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). “Fasilitas di empat RSUD, seperti ruang ICU sangat terbatas, padahal keberadaan ruang ICU berikut peralatannya sangat dibutuhkan sekali, terlebih memasuki tahun 2021 ini, jumlah pasien yang terpapar Covid -19 dengan penyakit penyerta setiap hari meningkat,” ujarnya.
Proyek yang ada di sekitar areal Stadion Pakansari, kata Andi, untuk saat ini belum mendesak. “Makanya, saya akan mengajak rekan-rekan anggota DPRD lainnya untuk meminta Pemkab merealokasi anggaran untuk proyek yang bersinggungan dengan pemulihan ekonomi,”tegasnya menutupi.
** Asep S | Moch Yusuf