29.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Tak Seperti di Jakarta, Warteg di Parung Masih Bertahan

Parung | Jurnal Inspirasi

Meskipun hampir 50 persen pemilik warteg di Jabodetabek gulung tikar karena dampak pandemi Covid-19, namun di Wilayah Parung, Kabupaten Bogor tidak terlalu terdampak siginifikan. Hingga saat ini pedagang warteg di Parung tetap berjualan. Dari pantauan sepanjang jalan raya Parung-Bogor, warteg masih buka dengan hidangan masakan khasnya.

Menurut salah seorang pemilik warteg di Desa Jabon, Kecamatan Parung, Joko (32) mengatakan, hingga saat ini untuk di wilayah Parung tidak ada yang tutup seperti di Jakarta. “Kalau daerah Jakarta ia banyak yang tutup semenjak ada Corona,  karena selain yang beli sepi banyak pekerjaan perkantoran yang WFH. Juga, biaya sewa kontrakan pertahun naik,” kata Joko.

Joko menceritakan kakaknya yang berjualan di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, kini memilih pulang kampong karena biaya sewa kontrakan yang terlalu tinggi. “Biasanya 10 -15 juta per tahun, namun saat ini 20 juta per tahun. Ditambah pembelinya sepi,” kata Joko.

Joko menuturkan, tentu dampak pandemi ini memang ada, namun untuk di wilayah Parung tidak terlalu membuat usaha drop. “Pasti ada (dampak), karena ekonomi sulit belum ada beberapa kebutuhan pokok yang naik,” ujarnya.

Joko menyebutkan, sebelum ada pandemi, biasnya omset per hari bisa mencapai 700 ribu hingga 1 juta rupiah, namun sejak adanya pandemi, omset berkisaran 600-500 ribu rupiah. “Tapi kalau kontrakan  gak naik, kalau di Jakarta dan daerah lainnya naik sewa kontrakan mahal sehingga itu yang jadi penyebab warteg gulung tikar,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles