Dramaga | Jurnal Inspirasi
Masuknya monyet ekor panjang ke pemukiman warga dan sekolah di Ciampea, Kabupaten Bogor, mendapat pandangan dari peneliti di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University.
Menurut Sekretaris PSSP Dr. Endang Iskandar, kawanan monyet yang turun dari Gunung Kapur belakangan ini dan masuk ke pemukiman penduduk, bisa disebabkan habitatnya terganggu, baik oleh aktivitas manusia maupun bencana alam. Sedangkan habitat terganggu bisa diantaranya karena aktivitas penebangan pohon dan pembukaan lahan untuk fungsi lain.
“Pohon-pohon tersebut sangat krusial bagi hidup monyet karena mereka beraktivitas secara arboreal (di atas pohon) untuk mencari makan dan aktivitas lain, juga untuk berlindung. Jika habitat tersebut terganggu, mereka harus tetap mencari makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam dunia primata, spesies yang memiliki ekor disebut monyet, sedangkan yang tidak berekor adalah orangutan, gorilla, chimpanse dan gibbon yang disebut kera.
Sebelumnya, kawanan monyet turun dan masuk ke pemukiman warga, serta sekolah. Meskipun tidak menganggu manusia dan hanya mencari makanan, namun kekhawatiran masyarakat muncul karena ditakutkan menyerang anak-anak.
** Cevi Kurniawan