Leuwiliang | Jurnal Inspirasi
Setelah dibongkar puluhan warung yang diduga dijadikan tempat prostitusi di sepanjang jalan dekat terminal Leuwiliang, kini lokasi tersebut bakal dikelola oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes.
“Nantinya sepanjang jalan menuju Leuwiliang itu akan dibangun warung kembali setelah sebelumnya dibongkar. Karena kalau yang kemarin itu diduga disalahfungsikan (diduga jadi Warem),” kata Kades Leuwiliang, Iman kepada wartawan.
Iman mengatakan, pemerintah desa juga mempersilakan bagi mereka yang kemarin warungnya di bongkar membuat lagi dengan persyaratan yang sudah ditentukan, salah satunya tidak boleh dijadikan warung remang-remang.
“Mereka boleh berjualan lagi asalkan jangan seperti kemarin. Karena tidak pantas dan bertentangan dengan Leuwiliang yang dikenal Kota Santri,” ujarnya.
Iman lebih lanjut mengatakan, selama ini sebelum warung-warung itu dibongkar telah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan pungutan liar. “Kalau yang kemarin desa tidak tahu menahu itu pedagang stornya kemana. Insya Allah jika diambil dan kelola oleh Bumdes tentu akan menjadi PAD,” kata Iman.
** Cepi Kurniawan