Nanggung l Jurnal Inspirasi
Pemerintah Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung punya cara sendiri menjaga ketahanan pangan ditengah situasi pandemi Covid-19. Lahan pekarangan rumah warga diminta agar dimanfaatkan untuk bercocok tanam dari berbagai jenis sayuran dengan menggunakan media tanam hidroponik dan organik.

Salah satu tempat yang dijadikan percontohan tanaman sayuran adalah milik Ustadz Khaerudin, warga Kampung Pangaduankuda di lingkungan RW 07 yang menanam jahe, terong, kangkung, tomat cabai dan berbagai jenis tanaman sayuran lainnya.
Bahkan dari sejumlah sayuran yang ditanam paling dominan dan menghiasi pekarangan rumah adalah strawberry. Upaya ini diawali adanya program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) yang digagas Bupati Bogor hingga merambah pada pengembangan pada Kampung starawberry disetiap wilayah kampung.
“Kedepan kita mengharuskan masyarakat untuk melakukan bercocok tanam jenis sayur mayur di pekarangan rumah. Terutama jenis tanaman buah strawberry,” kata Kades Pangkaljaya, Taupik Sumarna kepada Jurnal Bogor, Selasa (18/1).
Menurutnya, warga menyambut baik kegiatan tersebut karena diharapkan lahan pekarangan atau halaman yang selama ini dinilai kurang produktif bisa bermanfaat menghasilkan sayuran. “Dengan ditanami sayuran dapat menghasilkan uang dan juga diharapkan mampu menghemat biaya pengeluaran untuk belanja kebutuhan sehari hari,” ungkap Kades.
Bukan hanya mencetuskan kampung strawberry, termasuk rencana pendirian rumah sehat yang mendikan cikal bakal pada program ketahanan pangan dan lingkungan yang bersih serta sehat akan menjadi bagian pada program KRL Hijau Lestari. Dengan motto ‘lemburna hejo masyarakatna bisa ngejo’.
“Selain tanaman hidroponik juga membudidayakan Budikdamber atau yang disebut budidaya ikan dalam ember dengan diatasnya tanami bermacam sayuran,” sambung Sekretaris KRL Hijau Lestari Ismail Marjuki.

Hal ini kata dia tak terlepas dukungan, baik pemerintah desa, karang taruna maupun masyarakat yang terbilang cukup baik. “Seiring berjalannya waktu KRL Hijau Lestari pertama mendapat katagori kampung penghijauan terbaik tingkat Babupaten Bogor,” tandasnya.
Sementara Ustadz Khaerudin yang merupakan staf Desa Pangkaljaya, menyatakan pihak desa mengedukasi masyarakat agar pekarangan rumah warga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dengan cara ditanami sayur guna menjadikan nilai tambah secara ekonomi.
“Hobi jadi komoditi, konsep awal masyarakat minimal memiliki 10 polibek tanamanan buah strawberry berikut tanaman sayuran lainnya. Dengan niat dan kemauan hal ini tentu saja bisa dilakukan. Semoga dengan adanya program tersebut masyarakat mampu menjaga ketahanan pangan keluarga sehingga manajemen pengelolaan keuangan keluarga dapat lebih terbantu,” kata dia.
** Arip Ekon