Jakarta | Jurnal Inspirasi
Presiden Joko Widodo disebut-sebut telah mengajukan nama Komjen Pol Boy Rafli Amar menjadi calon Kapolri Komisi III DPR RI menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021. Direktur Gerakan Untuk Perubahan (GARPU), Muslim Arbi menilai, Boy Rafli bisa menyatukan perbedaan untuk kepentingan bangsa.
“Sosok Boy Rafli merupakan sosok yg bisa mengayomi, sesuai semboyan Polr, ‘Mengayomi dan Melayani Masyarakat’. Apalagi disaat pendemi dan krisis, Indonesia butuh penegak hukum yang berada dalam semua kepentingan dan menyatukan yang berbeda demi kepentingan bangsa,” jelas Muslim Arbi dalam keterangan persnya, Sabtu (2/1).
Seperti diketahui saat ini Komjen Pol Boy Rafli Amar menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur ini banyak dikenal sebagai humas Polri. Peluang Boy Rafli bisa menjadi orang nomor satu di kepolisian, menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh terbuka lebar.
Pasalnya, penentuan nama calon Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden, karena sesuai undang-undang, usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas hanya sebagai usulan ataupun masukan saja. “Baik usulan administrasi atau teknis, semua terserah kepada Presiden sebagai user. Siapapun yang ditunjuk Presiden itu haknya,” ujar Pangeran, Rabu (30/12).
Menurut Pangeran, sampai saat ini pihak Istana Kepresidenan belum menyampaikan Surat Presiden (Surpres) yang ditandatangani Presiden Jokowi berisikan nama-nama calon Kapolri, untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
Namun, Pangeran berharap Presiden Jokowi dapat memperhatikan usulan Wanjakti, karena mereka yang mengetahui kondisi internal Kepolisian. “Begitu juga dengan Kompolnas yang memahami kondisi sosial masyarakat terkait institusi Kepolisian,” papar politikus PAN itu.
“Diharapkan siapapun yang disampaikan oleh Presiden nanti benar-benar calon terbaik, yang dapat meneruskan hal-hal baik oleh Kapolri sebelumnya, dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan. Sehingga kinerja Polri semakin baik ke depannya dan selalu mendapat kepercayaan oleh masyarakat,” sambung Pangeran.
Profil Komjen Pol Boy Rafli Amar :
Nama Lengkap, Boy Rafli Amar Gala Datuak Rangkayo Basa ini lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat. Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.
Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak. Pada 29 November 2013, dia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa. Boy Rafli Amar menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).
Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi). Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.
Karier Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat Kapolda Papua. Hal yang sama juga, Boy juga saat ini menduduki jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Harta Kekayaan Boy Rafli Berdasar LHKPN
1. Tanah dan Bangunan: Rp.4.901.434.000
2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp.692.942.000
3. Harta bergerak lainnya: Rp.760.000.000
4. Kas dan Setara Kas: Rp.241.184.663
5. Utang: Rp.144.058.000
** ass