Ciawi | Jurnal Inspirasi
Puluhan hektar sawah yang biasanya kesulitan mendapatkan pasokan air di dua desa, yakni Desa Cileungsi dan Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, mulai sekarang tidak akan lagi kekeringan. Sebab, Daerah Irigasi (DI) Cikamar, yang menjadi sumber mata air bagi para petani di dua desa tersebut, sudah selesai dilakukan perbaikan.
Andi Rustandi, Pjs Kepala Desa Cileungsi mengatakan, selama ini area sawah di wilayah nya mengandalkan pasokan air di aliran DI Cikamar. Bahkan, dari data yang didapat pihaknya, DI Cikamar mengaliri pesawahan kurang lebih sekitar 95 hektar. “Itu berada di dua desa, Desa Cileungsi dan Citapen,” ungkapnya kepada wartawan.
Sebelum dilakukan perbaikan jaringan irigasi Cikamar, lanjutnya, para petani yang ada di dua desa sangat kesulitan mendapatkan air, sehingga berimbas kepada penurunan hasil panen padi. “Petani hanya mengandalkan tadah hujan, itu juga kalau lagi musim hujan. Makanya, sering kali gagal panen,” aku Andi.
Andi berharap, setelah dilakukannya perbaikan DI Cikamar ini, hasil panen warga terjadi peningkatan dan tidak lagi ada petani mengeluh lantaran gagal panen. “Mudah-mudahan hasil panen melimpah. Dan petani di desa saya untung besar,” imbuhnya.
Sementara, pengawas Kecamatan Ciawi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Jaringan Pengairan Kelas A Wilayah III, Dedi Junaedi menjelaskan, di tahun ini DI Cikamar sudah selesai dilakukan perbaikan, mulai dari perbaikan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) hingga di plester nya lantai irigasi. “Alhamdulillah pembangunan DI Cikamar sudah beres dikerjakan CV Fath Risky,” paparnya.
Dedi minta agar ada peran serta warga dalam menjaga kondisi DI Cikamar, terutama dari maraknya pembuangan sampah bekas rumah tangga. Dengan begitu, aliran air tidak terhambat dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan warga. “Pihak desa pun harus ikut serta dalam mensosialisasikan menjaga irigasi agar tidak dijadikan lokasi pembangunan sampah,” tukasnya.
** Dede Suhendar