Ciawi | Jurnal Inspirasi
Gara-gara masih ada selisih biaya atau tunggakan yang harus dibayarkan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Rafael Aditya Aurellio (4), balita yang hanya tinggal bersama ibunya Dede Nuraeni, tidak bisa melakukan kontrol kesehatan paska dioperasi usus buntu.
Akibatnya, Rafael yang merupakan anak yatim, warga Kampung Sijok RT 03/06, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi itu, mengalami infeksi ec post op appendic titis atau usus buntu, berdasarkan hasil diagnosa dari UPT Puskesmas Ciawi.
Dede Nuraeni, ibu kandung Rafael Aditya Aurellio mengaku sedih dengan kondisi anak semata wayangnya yang saat ini kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat terkena infeksi. “Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi anak saya hanya dirawat di rumah saja,” akunya kepada wartawan.
Menurutnya, tidak bisa dilakukan kontrol ke RSUD Ciawi, karena pada saat dilakukan operasi usus buntu tanggal 7 Desember 2020 lalu, pihaknya menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Untuk anggaran yang dibantu pemerintah melalui Jamkesda, lanjut Dede, besarannya hanya Rp 7,5 juta. Sedangkan, biaya yang harus dibayar ke pihak rumah sakit sebesar Rp 15 juta.
“Karena saya tidak punya uang untuk melunasi biaya operasi sebesar Rp 8 juta lebih plus obat dan perawatan, makanya tidak diperbolehkan kontrol,” ucapnya dengan raut wajah sedih.
Dede berharap agar ada kompensasi dari pihak RSUD Ciawi agar Rafael bisa diberikan perawatan intensif, kendati masih punya tunggakan biaya operasi yang sampai saat ini belum terbayar. “Apalagi sekarang diketahui terkena infeksi dan butuh perawatan medis. Saya berharap RSUD Ciawi mau memberikan kebijakan,” harapnya.
Sementara, saat ini dan sebelum dilakukan operasi, kader dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Ciawi, terus memberikan batuan, baik berupa moril maupun materil. Bahkan, untuk mengurus persyaratan Jamkesda, kader IPSM yang melakukan pengurusan hingga mendapatkan bantuan Kesehatan tersebut.
“Sayangnya dari sekian banyak anggota dewan di wilayah selatan Kabupaten Bogor, tidak ada satu pun yang membantu, termasuk dewan dari Partai Gerindra yang sudah diminta bantuannya,” tukas kader IPSM Kecamatan Ciawi, Indra.
** Dede Suhendar