Massa Unjuk Rasa di Mapolresta Bogor
Bogor | Jurnal Inspirasi
Massa yang berasal dari berbagai elemen masyarakat diantaranya DPW FPI Kota Bogor, perwakilan pesantren-pesantren, dan elemen masyarakat lainnya melakukan unjuk rasa di Mapolresta Kota Bogor, Selasa (15/12). Ada 2 poin penting yang ingin disampaikan massa kepada polisi yakni keadilan penangkapan Habib Rizieq Shihab (HRS) dan 6 laskar FPI yang tewas ditembak polisi.
Aspirasi massa disampaikan oleh perwakilan DPW FPI Kota Bogor, “ Pernyataan sikap kita, intinya adalah tentang kejadian 6 warga sipil yang tewas melalui proses pengadilan yang sah, mengkritisi penahahan Habib Rizieq Shihab yang tuduhannya delik pengahasutan,’’ ujarnya kepada wartawan di Mapolresta Bogor.
Massa juga mengkritik mengenai penangkapan HRS. Hal ini disampaikan ketua DPW FPI Kota Bogor Ustad Asep Abdul Qodir, “Untuk itu kami menuntut minta tolong bebaskan imam besar. Kalau imam besar tidak dibebaskan demi Allah kami sebagai pecintanya, kami sebagai umat Islam kami akan ramai-ramai ke Polda metro Jaya. Sesungguhnya Imam besar tidak salah. Kami datang kesitu bukan diundang tapi kecintaan kami kepada imam besar.”
“Di bandara imam besar minta dijemput? Enggak. Diacara pernikahan? imam besar tidak meminta kami datang jutaan, kami keikhlasan kami. Kami berkumpul menyambut di Gadog, Megamendung itu keikhlasan kami. Gak ada itu imam besar minta, oleh karenanya kalau imam besar ditangkap karena kerumunan, demi Allah! kami jutaan umat islam akan ramai-rmaai menyerahkan diri, menyerahkan diri untuk kami saja yang dipenjara, demi Allah, takbir!”, tegas Asep.
Massa pun menyahut dengan ‘Allahuakbar’. Kemudian mereka menuntut kepada Kapolri menonaktifkan sementara Kapolda Metro Jaya agar tercapai netralitas pemeriksaan atas pengumuman dan pengakuan secara resmi dalam aksi penembakan aparat terhadap 6 warga sipil.
Sementara Kapolres Bogor Kombes Hendri Fluser menyampaikan menerima aspirasi yang disampaikan massa .‘’Kita sudah buat laporan, kita akan sampaikan ke pimpinan. Mereka hanya menyampaikan aspirasi, kita juga sampaikan kepada Kapolda Jawa Barat kita tekankan kepada mereka untuk menjaga keamanan dan kondusivitas,’’ ujarnya.
Setelah aspirasi diterima di Mapolresta Kota Bogor, dengan lantunan sholawat, massa mulai membubarkan diri dengan tertib sambil mengacungkan tangan bersilang sama halnya yang dilakukan HRS sebelum ditahan.
*Naning, Nurma, Eliyani [MG/UIK-Jb]