Lamongan | Jurnal Inspirasi
Temu Wicara Kontak Tani yang digelar oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, baru-baru ini. Temu wicara dihadiri oleh perwakilan pengurus dan anggota kelompok tani, seluruh Koordinator BPP, Kapolres, Dandim serta Kadis dan jajaranya. Dalam acara Temu Wicara tersebut hadir Narasumber dari BBPP Batu, BPTP Karangploso, Jasindo dan BNI.
Kegiatan ini yang berlangsung satu hari itu, dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Lamongan H. Fadeli, SH MM. Dalam sambutanya Fadeli menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara agraris yang memberi konsekwensi pertumbuhan kehidupan hampir keseluruhan masyarakat Indonesia, maka pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian agar kuat dan tangguh dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Wabah corona sangat berdampak dalam kehidupan bermasyarakat namun sektor pertanian tidak bergeming khusus nya di Lamongan, nyatanya Kabupaten Lamongan mampu masuk 5 besar penghasil gabah tingkat Nasional dan nomer 1 sejawa Timur. Sementara produksi rata rata tanaman jagung juga mengalami peningkat dari 5 ton/ha sekarang menjadi 10 ton/ha, ini semua berkat kerja keras kita semua baik dari Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah, Pendamping Lapangan dan tentunya para penyuluh yang terus dengan setia mendampingi bersama sama dengan Kelompok dan petani.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan sejarah dan fakta menunjukkan bahwa kemajuan negara harus dimulai dari kemajuan pertaniannya. Jangan bermimpi jadi negara maju kalau pertanian masih datar-datar saja. Di negara-negara maju itu, petani merangkap sebagai pengusaha pertanian.
Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkomitmen akan terus memodernisasi pertanian Indonesia. Peran ini diantaranya dengan memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Dukungan penuh terhadap BPP Kostratani. Karena disini adalah tempatnya para penyuluh dan sekaligus sebagai garda terdepan pertanian.
Tata SukmaraS.Sos, M.Pd yang mewakili BBPP Batu sebagai salah satu narasumber yang mengisi kegiatan ini, diawal paparannya menyampaikan selamat atas capaian Kabupaten Lamongan yang mampu menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Tidaklah sulit untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045, jika saja semua memiliki komitmen yang kuat seperti yang dilakukan di Kabupaten Lamongan.
Dalam kesempatan itu, Tata memaparkan tentang pentingnya Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Kostratani merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan menerapkan paradigma 4.0 dalam mengelola pertanian nasional melalui pendekatan teknologi informasi (IT) dan mekanisasi pertanian.
Dengan lima peran utama yakni pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan. Lima peran tersebut bertumpu pada komitmen dan dukungan penyuluh pertanian di tingkat kecamatan sebagai tempat pembangunan pertanian di bawah BPP untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
**T2S /Wan