Bogor | Jurnal Inspirasi
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat di sejumlah wilayah di Kota Bogor, Kamis (12/11). Wilayah yang menjadi lokasi sosialisasi tersebut yakni Jalan Mayor Oking dan pedestrian Kebun Raya Bogor.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Satuan Gugus Tugas (Satgas) penanganan Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah IV dan universitas yang ada di Kota Bogor.
Hasil penanggulangan yang belum maksimal, dinilai menjadi latar belakang kegiatan ini dilakukan kembali dan perlu melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya. “Melihat penanggulangan pandemik masih belum sesuai harapan kita, dan juga hasil penelitian banyak diantara masyarakat merasa yakin tidak terkena Covid-19 walaupun tidak melakukan pencegahan. Mayoritas masyarakatnya dari kalangan muda,” ujar Humaira Anggie, dosen pendamping lapangan (DPL).
Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjalankan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Tujuannya di sini kita melihat apakah masyarakat masih mematuhi protokol atau tidak, kemudian memperhatikan kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatannya,” jelas Ramdan Alfiana, ketua duta perubahan perilaku.
Menurut Ramdan, masyarakat meresponpositif sosialisasi yang dilakukan. Namun terdapat beberapa rumah makan yang menolak adanya edukasi yang akan dilakukan. Hasil sosialisasi akan dilaporkan oleh mahasiswa melalui aplikasi monitoring perubahan perilaku yang disediakan oleh Satgas Nasional.
Peserta dalam kegiatan ini ialah mahasiswa semester 3 dan 5 berjumlah 15 orang yang juga merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Himpunan Mahasiswa (HIMA) FIKES UIKA. “Sebelum turun kami menyiapkan semuanya terlebih dahulu, teknisnya, apa yang akan disampaikan, lokasinya, dan membuat media yang akan dipakai,” tambah Ramdan.
Hanin, salah satu peserta mengaku bahwa ia merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Senang bisa sosialisasi mengingatkan bahwa penyakit ini memang ada dan bukan sebuah konspirasi seperti kabar yang beredar di masyarakat,” tambah Hanin.
“Harapannya semoga masyarakat memiliki daya lenting, kembali pulih walau kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Dan semoga mahasiswa yang berpartisipasi nantinya tidak langsung menjustifikasi masyarakat susah diarahkan melainkan turut merasakan kesulitan masyarakat dan melakukan upaya preventif,” tutup Anggie.
** Naning Nuralia [MG/UIK-Jb]