Cigudeg l Jurnal Inspirasi
Sejumlah warga Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg medesak Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera membangun jalan yang menuju pusat pelayanan Kantor Kecamatan Cigudeg. Jalan Bayuasih yang berstatus jalan kabupaten itu sudah puluhan tahun tak pernah tersentuh pembangunan.

“Dampaknya, selain terisolir kehidupan warga semakin sulit akibat buruknya insfrastruktur yang tak pernah dibangun pemerintah,” kata warga Kampung Manceuri RT 02 RW 03, Desa Banyuasih, Uci Wesa (26) kepada Jurnal Bogor, Rabu (11/11).
Lelaki yang akbrab disapa Ahong itu menyebutkan, Pemkab Bogor beberapa tahun lalu sudah melakukan betonosisasi jalan, tepatnya dari Desa Banyuwangi menuju Desa Banyuasih. “Perlu kami tegaskan bahwa bangunan jalan tersebut jaraknya tidak sampai ke wilayah Desa Bayuasih,” kata dia.
“Kenapa bangunan jalan itu tidak dilanjutkan? dan kami anggap warga Desa Banyuasih sampai hari ini masih terisolir karena Pemkab Bogor tidak serius untuk membangun jalan sepanjang 6 kilometer lagi yang belum dibangun yakni dari Kampung Panggeleseran Banyuwangi hingga Kampung Cilangkap Bayuasih,” terangnya.
Diperparah dari ujung ke ujung tidak adanya Penerangan Jalan Umum (PJU) sehingga di sepanjang jalan Banyuasih gelap gulita. Bukan hanya buruk insfrastruktur, kata Ahong, termasuk minimnya layanan kesehatan karena ini ketiadaan fasilitas Puskesmas pembantu sehingga Desa Banyuasih masih tertinggal.
“Bapak bapak dewan, Bupati Bogor tolong dengar suara kami didengar, karena kami juga sama ingin sejahtera seperti umumnya warga yang ada di wilayah lain,” ungkapnya.
Warga di 19 RT, 6 RW di 3 dusun dengan jumlah 6 ribu jiwa lebih, 80 persen setiap harinnya warga melintas ke jalur wilayah Kecamatan Rumpin karena jarak yang dekat, terlebih dari perbatasan Kecamatan Rumpin dari Kampung Cijambe menuju Kampung Cilangkap akses jalan telah dibangun melalui program TMMD.
“Desa Banyuasih merupakan desa pemekaran dari Desa Banyuresmi sejak 1988, menurut informasi dari para pendahulu jalan Banyuasih Cigudeg belum pernah dibangun,” ucapnya.
Begitu juga warga lainnya Ukar Sukarya (31), meminta Pemkab Bogor harus serius menangani permasalahan yang masih buruknya insfrastruktur di wilayah Desa Banyuasih dimana jalan masih bebatuan.
“Setahu kami kondisi jalan itu, bahkan kakek saya saja tidak tahu kalau jalan tersebut sudah adanya pengerasan. Mungkin saja masyarakat jaman dulu berinisiatif bergotong royong dengan pengerjaan pengerasan jalan,” imbuhnya.
Menurutnya, jalan Bayuasih Cigudeg Sampai sekarang pun hanya isu-isu saja katanya mau bangun tahun sekian dan tahun sekian. “Jenyataannya jalan disini masih buruk,” kesalnya.
“Bayangkan saja jarak tempuh dari Banyuasih menuju wilayah Kecamatan Rumpin bisa dilalui hanya 20 menit sedangkan radius untuk kecamatan Cigudeg bisa menghabiskan waktu selama 90 menit. Wajar saja kalau warga Desa Banyuasih meminta pindah ke wilayah Rumpin, karena selain dekat juga kurangnya perhatian Pemkab Bogor,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Cigudeg Pardi menyatakan, terkait dengan pembangunan insfrastruktur secara berkala insfrastruktur di Cigudeg pihaknya mengaku sudah dimasukan ke Musrembang untuk tahun 2021, pastinya akan nyambung ke titik lainnya, yang belum kita pastikan menjangkau ke Banyuasih sepertinya masyakarat perlu bersabar,” tandasnya.
“Intinya kita akan berjuang bersama dinas terkait untuk bisa membangun wilayah kaitan prasarana maupun pemberdayaan ekonomi masyarkat tentunyakan kita harus akomodir,” pungkasnya.
**Arip Ekon