Leuwisadeng l Jurnal Inspirasi
Program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid -19 yang masih berlangsung ini menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bogor. Namun faktanya masih terdapat buruknya insfrastruktur pada beberapa bangunan irigasi untuk mengairi sawah petani di wilayah Kabupaten Bogor karena banyak saluran air jebol hingga aliran air dinilai kurang maksimal.
Irigasi di Cikaramat misalnya, saluran air sepanjang 15 meter sudah lama jebol di daerah aliran sungai Kali Cisadeng, dimana lokasi itu berbatasan antara Kampung Sindangwangi dan Sukarakyat RT 01 RW 05 Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng. ” Sudah lama itu jebol, kalau tidak salah sekitar tahun 2017 bendungan itu sudah jebol dan kurang berfungsi,” kata warga sekitar Burhanudin (60) kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Karena sudah lama jebol, kata Burhanudin, warga swadaya memperbaiki seadanya. Bendungan Cikaramat ini mengairi pesawahan Blok Sukarakyat dan Pabuaran seluas 16 hektare.
Kepala Desa Sadengkolot Rahmat belum bisa dikonfirmasi, sedangkan Sekretaris Desanya Sudiman, melalui via teleponnya mengaku tidak tahu keberadaan kondisi irigasi Cikaramat yang sudah lama jebol itu. “Kami belum tahu ya, kalo ada bendungan yang jebol,” singkatnya.
Sementara pesawahan lain yang terancam dilanda kekeringan akibat kerusakan irigasi yakni pesawahan di wilayah Desa Kalongliud dan Hambaro seluas 45 hektare karena Bendungan Cibongas di Kampung Babakanliud, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung rusak. Lalu pesawahan Blok Sawahlandeuh yang tergabung Kelompok Tani Sejahtera seluas 15 hektare sama sekali belum adanya irigasinya.
Lalu Bendungan Peres di Kampung Pasirgintung, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung untuk mengairi ke Pesawahan Blok Sawah Lega wilayah Desa Kalong 1 dan Desa Kalong 2, Kecamatan Leuwisadeng. Serta pesawahan di wilayah Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang seluas 200 hektare karena kerusakan irigasi kali Cigatet di Kampung Parungpanjang, Desa Leuwiliang.
Kemudian bendungan irigasi Kali Cicaung Kampung Kalong Jalan Desa Kalong 2, Kecamatan Leuwisadeng. Banyaknya bendungan irigasi yang jebol tentu bisa menghambat kehidupan warga petani, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara menanggapi serius dan akan mendorong ke Pemerintah Kabupaten Bogor agar apa yang menjadi dasar kebutuhan para petani bisa dipenuhi.
“Persoalan ini agar bisa cepat diselesaikan, yakni bendungan irigasi-irigasinya di sejumlah titik yang sudah mengalami kerusakan. Kalau tidak di tahun ini, paling tidak bisa diperbaiki tahun berikutnya,” tuturnya.
Ia juga meminta UPT Insfrastruktur Irigasi yang ada di wilayah ketika ada laporan masyarakat harus segera ditanggapi dan langsung melaporkan ke Dinas PUPR. “Mereka kan pelayan masyarakat jadi harus tanggap, jangan nanti berlarut larut nantikan yang dirugikan masyarakat,” paparnya.
“Kami dari DPRD serius mendorong ini agar program ketahanan pangan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
** Arip Ekon