Bogor | Jurnal Inspirasi
Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi dan akan mengizinkan bioskop dan sekolah untuk buka dengan menerapkan protokol kesehatan. Rupanya membuat Pemkot Bogor berencana mengikuti langkah tersebut.
Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa hal itu dapat saja dilakukan, bila didukung dengan data perkembangan Covid-19 di Kota Hujan. “Memungkinkan (membuka bioskop dan sekolah tatap muka), selama didukung data perkembangan,” ujar Dedie kepada wartawan, Minggu (11/10).
Dedie mengatakan, penularan yang paling berbahaya di Jabodetabek berasal dari klaster perkatoran bukan dari tempat hiburan maupun area publik lainnya. Kendati demikian, pemkot masih harus melakukan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak untuk menyikapi PSBB Transisi Jakarta. “Nanti tanggal 13 baru akan diputuskan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Covid-19 DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri (ASB) meminta pemkot tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Sebab, bukan soal klaster mana yang paling besar. Tetapi, digunakannya AC sentral di bioskop yang bisa menjadi penyebab penularan Covid-19.
“AC sentral itu menjadi penyebab utama menyebarnya virus. Kenapa bioskop malah diperbolehkan buka,” katanya.
Menurutnya, apabila pemerintah ingin meningkatkan sektor pendapatan dari segi hiburan. Seharusnya tidak mengorbankan kesehatan warga. “Jangan lah korbankan masyarakat demi pendapatan. Banyak sektor lain yang dapat dimaksimalkan,” tandasnya.
** Fredy Kristianto