Ngawi | Jurnal Inspirasi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan di tengah situasi luar biasa seperti pandemi Covid-19 saat ini. Ketika sektor lainnya terkoreksi, pertanian justru tumbuh sebesar 16,4 persen.
“Pertanian itu ditentukan oleh varietas yang bagus, pupuk yang benar dan budidaya yang tepat,” kata Mentan dalam pengarahannya. Presiden Joko Widodo, tutur Mentan melanjutkan, memintanya untuk tak main-main dalam mengurus sektor pertanian.
Salah satu hal yang krusial dalam lini pertanian menurutnya adalah pupuk. “Pupuk ini harus kita selesaikan dengan benar. Pupuk bukan hal baru bagi kita. Dalam kondisi saat ini persoalan pupuk harus menjadi perhatian serius kita,” ucap Mentan mengingatkan.
Seringkali dibeberapa wilayah keluhan para petani mengalami kesulitan mendapatkan pupuk saat memasuki musim musim tanam, terutama untuk mendapatkan pupuk subsidi. Banyak petani menebus pupuk subsidi dengan harga yang tinggi melalui pihak ketiga yang dengan sengaja menyediakan pupuk kimia, termasuk juga dialami oleh kabupaten Ngawi.
Keluhan para petani di wilayah Ngawi pada saat musim tanam terkait kelangkaan pupuk subsidi mulai tahun 2021 tidak akan terjadi lagi. Karena, kebutuhan pupuk subsidi sudah dijamin melalui Kartu Tani yang dikelola oleh Bank BNI.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Ir. Marsudi, M.M.A mentargetkan pada akhir 2020 ini kartu petani sudah terdistribusikan semua sehingga pada awal tahun 2021 para petani sudah siap memanfaatkan dari fungsi kartu tani. Di Kabupaten Ngawi sebanyak 114.768 petani yang telah terdata dan akan mendapatkan kartu tani.
Dari jumlah tersebut pihak Bank BNI baru menyelesaikan 11.433 atau kisaran 10 sd 11 % sesuai dengan yang di-input pada tahap pertama pada bulan Agustus kemarin. Disamping dapat digunakan untuk menebus pupuk subsidi sesuai kebutuhan, kartu tani juga nantinya para petani dapat terkontrol untuk kebutuhan pupuknya.
Hal lain kartu tani juga mengedukasi para petani di Kabupaten Ngawi dengan menabung. Sebab, untuk dapat mengambil pupuk subsidi yang sesuai RDKK dapat dilakukan kalau dalam rekening yang dimiliki terdapat saldo yang mencukupi.
“Kita berharap akhir tahun ini Bank BNI dapat menyelesaikan proses kartu tani sehingga pada awal musim tanam tahun depan sudah dapat dipergunakan,”. Demikian Maksudi mengakhiri pembicaraannya.
Sementara Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, ketika dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan dalam mengurus pupuk yang sangat dibutuhkan petani, adalah transparansi dari masing-masing pihak, mulai dari hulu hingga hilir.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam distribusi pupuk bersubsidi adalah akuntabilitas. Semua pihak bersama sama memikul tanggung jawab yang besar dan sepadan dalam hal distribusi pupuk pertanian.
** T2S/Wan