Home Potret Desa BBPP Batu Berkolaborasi dengan Bahrul Maghfiroh Bangun SDM Tangguh

BBPP Batu Berkolaborasi dengan Bahrul Maghfiroh Bangun SDM Tangguh

Malang | Jurnal Inspirasi

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sektor pertanian masih tetap mampu bertahan bahkan menjadi penyumbang tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.  Pertumbuhan ini tentu harus tetap terjaga dan dijadikan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan petani maupun peternak.

Kementerian Pertanian (Kementan) mentargetkan peningkatan kesejahteraan petani  melalui tiga program strategis. Ketiga program tersebut adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyak (KUR), Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau yang disebut dengan Kostratani.

“Titik pengungkit program utama Kementan adalah sumber daya manusia (SDM),” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedy Nursyamsi,

Selanjutnya Prof. Dedi mengatakan bahwa tugas Badan PPSDMP adalah menyediakan sumber daya manusia  yang unggul inovatif, kreatif, produktif dan berjiwa enterpreneur. Tugas tersebut ditopang tiga pilar utama yaitu Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian dan Pusat Pendidikan secara bersama sama akan berjuang untuk dapat mewujudkannya.

Untuk  memberikan nilai tambah dan memperkuat kelembagaan petani, maka pembentukan korporasi menjadi sangat penting agar posisi petani tidak selamanya di bawah. Melalui korporasi petani sekaligus dapat meningkatkan posisi daya tawar produk pertanian yang nantinya berdampak pada kenaikan pendapatan dan kesejahteraan.

Perlu ada perubahan pola pikir dari hanya berfokus pada urusan budidaya pertanian menjadi sekaligus memikirkan aspek komersialisasi dan pemasaran dari hasil pertanian. Yang harus dibangun ialah bisnis yang terintegrasi dari produksi hingga proses setelah panen. Oleh karena itu petani peternak perlu berkelompok dalam jumlah yang besar dan berada dalam sebuah korporasi sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien. Ini bisa mempermudah petani dan peternak dalam mengakses pembiayaan, informasi teknologi, dan meningkatkan efisiensi maupun memperkuat pemasarannya.

Berkaitan dengan itu, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si. berdiskusi berbagai aspek seperti kurikulum pelatihan, membangun jejaring kerja, pola kepemimpinan, termasuk juga upaya pengembangan pengolahan pasca panen pengolahan susu terutama Keju Mozarella dengan Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri MS, mantan Rektor Universitas Brawijaya, sekaligus sebagai pengasuh pondok pesantren dan pembina Halal Centre Bahrul Magfiroh.

Diawal pembicaraan pengasuh ponpes yang memiliki 420 santri itu mengatakan bahwa di Mahrul Magfiroh, Santri tidak saja harus menguasai mengenai ilmu agama, tauhid, fiqih, tasawuf, dan akhlak tapi sudah bergeser dan telah mengalami perluasan makna yang mengartikan santri tidak hanya terbatas pada definisi seperti diatas.

Tapi juga harus mampu menguasai bidang keilmuan lainnya termasuk sektor pertanian. Para santri yang hidup di era milenial yang serba cepat, praktis, dan terkoneksi dengan dunia internet. Dia menuturkan, di era revolusi industri saat ini santri milenial harus mampu ikut andil dalam perkembangan zaman demi kemajuan peradaban. Penggabungan antara  sain dan agama menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian lulusan Bahrul Magfiroh tidak menjadi beban masyarakat tapi harus menjadi model.

Begitu juga pelatihan pelatihan yang dilaksanakan, mengingat ilmu yang selalu berkembang maka kurikulum pun harus sudah berdasar pada tuntutan generasi milenial, hal lain kurikulum perlu dikaji dari nilai ekonomi dan pelatihan itu harus berorientasi pada keuntungan.

Pada pertemuan itu juga dibahas berkaitan  dengan penanganan pascapanen susu. Salah satu olahan susu yang akan dikembangkan adalah Keju Mozarella, hal ini berdasar pada banyaknya permintaan  terutama pada kuliner tradisional yang menyajikan  citarasa modern.

Ada beberapa KUD yang memiliki ketertarikan untuk memproduksi Keju Mozarella seperti KUD Setia Kawan dan KUD Kejabung akan tetapi belum tersedianya SDM yang memiliki keterampilan dalam proses pembuatan keju mozarella dan tenaga yang memahan pemasaran secara on line. Inilah kolaborasi yang akan dibangun antara BBPP Batu dan ponpes Bahrul Magfiroh.

** T2S/Wan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version