Bogor | Jurnal Inspirasi
Siapa sangka seorang Yulius H Suprihardo sebagai Media Relations di Taman Safari Bogor ini ternyata disela kesibukannya yang setiap harinya sebagai pemberi informasi kepada para awak media, memiliki talenta yang patut diacungi jempol dalam bidang seni rupa yakni melukis.
Kepiawaiannya dalam melenggak lenggokan kuas diatas kanvas sudah tidak diragukan lagi, dan karya lukis yang telah dihasilkannya pun tidak sedikit. Pria kelahiran 1964 ini memang memiliki anugerah dan hoby menggambar sejak kecil. Kegiatannya ini dilakukan diwaktu senggang atau saat dirinya libur tidak bertugas, peluang santai inilah yang dimanfaatkannya.
“Saya bersyukur diberikan anugerah dengan bakat melukis dan hobi menggambar ini, karena tidak semua orang diberikan talenta ini oleh tuhan,” ujarnya.
Belum lama ini hasil karya lukisnya ikut andil dalam peringatan Hari Badak Se-dunia pada 22 September 2020 bulan lalu yang digelar oleh Taman Safari Bogor. Karyanya tersebut bertemakan Badak Jawa dan Badak Sumatera yang memiliki konsep atau tujuan memberikan edukasi kepada para pengunjung bahwa Indonesia memiliki dua jenis badak yang sudah tergolong langka.
“Bulan lalu TSI menggelar acara dalam rangka Hari Badak Sedunia, nah disini saya ikut andil dengan membuat karya lukisan bertemakan Badak Jawa dan Badak Sumatera, hal ini semata mata untuk mengingatkan kepada para pengunjung bahwa di Indonesia terdapat dua jenis badak, yang sudah tergolong langka,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor.
Lukisannya tersebut hingga saat ini masih terpangpang dilokasi acara, Yulius berharap semoga peringatan Hari Badak ini dapat menggugah hati masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai badak, terutama badak asli atau endemik Indonesia.
“Saya dalam hal ini menyikapi Hari Badak Se Dunia kemarin, berharap kepada masyarakat Indonesia dapat merasakan kebanggan dengan keberagaman satwa dan keunikannya, khusunya untuk badak karena satwa ini asli endemic yang dimiliki Indonesia,” tukasnya
Handy Mehonk