Leuwiliang | Jurnal Inspirasi
Kepala Puskesmas Leuwiliang, Kabupaten Bogor mengatakan sampai saat ini paramedis di Puskesmas Leuwiliang meskipun lelah menangani Covid-19, namun tetap semangat walaupun di Leuwiliang kasus Covid-19 masih tinggi.
“Khusus di Kecamatan Leuwiliang, pertambahan setelah New Normal pada Juli kemarin bukan semakin menurun, tapi semakin bertambah, new normal menambah jumlah yang positif hasil swab itu tiap hari selalu ada penambahan menjadi miris bagi kita, kami tenaga kesehatan tetap semangat kadang suka lelah fisik,” ujar Kepala Puskesmas Leuwiliang, dr Dian Nurdiani.
Ia pun sebagai Kepala Puskesmas selalu menyemangati paramedis untuk tetap sabar meskipun kadang lelah fisik karena jumlah kasus positif terus bertambah. “Untuk menyemangati mereka saya mengatur jam kerja mereka dengan WFH, sesuai aturan dinas untuk menjaga daya imun mereka, kedua selalu memberikan doping multivitamin, dan ketiga selalu mengingatkan mereka tetap semangat jadikan semua ini sebagai ladang ibadah,” kata Dian.
Lebih lanjut ia berharap peran serta semua pihak dalam menangani Covid-19 ini sangat diperlukan. Karena semua pihak harus saling bekerja sama. “Karena kami jujur saja sudah mulai lelah, lelah fisik, ketika ada temuan dan harus melakukan PE atau tracing yang kadang suka menjadi kendala. Jadi koordinasi memang tetap lebih digalakkan lagi tingkat koordinasi mulai dari kecamatan hingga desa,”ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan untuk di Kecamatan Leuwiliang ada 4 desa yang kasus Covid-19 tinggi, antara lain Desa Cibeber 1, Cibeber 2, Karehkel dan Leuwiliang yang kebanyakan mereka yang terpapar itu yang bekerja di luar Bogor. “Pedagang di pasar, dan ada juga yang bekerja di Freeport Papua. Ada 40 kasus yang tersebar di 4 desa itu,” bebernya.
Ia pun meminta kepada masyarakat tetap patuhi Protokol Kesehatan untuk menekan penyeberan Covid 19. Â “Saya berharap kepada masyarakat bisa membantu petugas medis muali dari hal kecil pakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak, itu saja kami minta kepada masyarakat, kalau untuk penanganan biar kami,” katanya.
** Cepi Kurniawan