Jakarta | Jurnal Inspirasi
Indonesia dipastikan masuk ke lubang resesi menyusul negara lainnya. Hal ini terlihat dari ramalan perekonomian Indonesia yang akan masuk ke zona negatif pada kuartal III-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal, untuk kuartal III ini, perekonomian Indonesia akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Artinya perekonomian Nasional terkontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II terkontraksi 5,32%.
Sedangkan untuk sepanjang tahun atau full year perekonomian juga diprediksi akan tetap minus 1,7% hingga minus 0,6%. Hal ini lantaran kontraksi akibat pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di semester II tahun ini.
Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal III dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa dekat 0 atau positif,” ujarnya melalui konferensi pers virtual, dikutip dari CNBC, Rabu (23/9).
Dari outlook Kemenketerian Keuangan, hampir semua sektor penopang pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami kontraksi. Hanya konsumsi pemerintah yang tumbuh positif karena berbagai bantuan yang diberikan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Berikut Outlook komponen pembentuk PDB 2020:
Konsumsi Rumah Tangga: -2,1% hingga – 1%
Konsumsi Pemerintah: 0,6% hingga 4,8%
Investasi: -5,6% hingga -4,4%
Ekspor: -9% hingga -5,5%
Impor: -17,2% hingga -11,7%
Berikut Outlook Komponen pembentuk PDB Kuartal III-2020:
Konsumsi Rumah Tangga: -3% hingga -1,5%
Konsumsi Pemerintah: 9,8% hingga 17%
Investasi: -8,5% sampai -6,6%
Ekspor: -13,9% sampai -8,7%
Impor: -26,8% sampai -16%.
**ass