Ciawi | Jurnal Inspirasi
Brand Image atau Citra Merek memiliki kekuatan yang besar untuk menjaring konsumen. Dengan Brand Image yang positif sebuah produk dapat bertahan atau eksis di pasaran dan tentu dicari konsumennya. Hal tersebut berlaku juga untuk produk agribisnis.
Hal tersebut mengemuka dalam Webinar Brokoli volume III edisi ke empat bertajuk “ Membangun Brand Image Produk Agribisnis, “ yang digelar Pusat Pelatihan Manajmen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, Jumat (18/9).
Dr. Ajat Jatnika, M.Sc narasumber, pada kegiatan tersebut mengemukakan ketepatan memilih positioning, brand value dan konsep usaha sebagai bagian dari strategi pemasaran,
“ Tujuan akhir dari membangun brand image atau citra merek dari produk yang dipasarkan adalah trust konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Produk agribisnis yang dipasarkan akan senantiasa dinantikan konsumennya, “ ungkap Ajat Jatnika.
Kepala Bidang Penyelenggraaan Pelatihan Pertanian PPMKP ini menegaskan hal penting yang harus dicermati dalam membangun brand image, yaitu nama harus mencerminkan visi dan misi produknya, visualisasi logo yang mampu menggambarkan visi dan misi produknya.
“ Tak kalah penting bentuk yang memiliki ciri khas, warna mewakili identitas produk, grafik atau font yang dipilih unik, serta peranan sebuah jingle yang juga sangat menentukan dalam mengaitkan persepsi brand dengan produk yang dipasarkan, “ lanjut nya.
Dipandu dengan apik oleh Viera Restuani Adia. S.Ikom, MA widyaiswara ahli muda PPMKP, webinar Brokoli edisi empat ini menyedot perhatian 107 partisipan dari berbagai instansi dan profesi di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dimotori Kepala PPMKP Ir. Yusral Tahir, M.Agr, ini tak pernah sepi partisipan. Berbagai inovasi baik dari sisi materi maupun setting acara terus dilakukan. Diantaranya dengan memunculkan tokoh Neng Mia sebagai pembawa baki minuman berkarakter khas.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pelaku usaha tani untuk meningkatkan usaha taninya menjadi skala bisnis.. Kata Mentan pengalaman selama ini menunjukan sector pertanian mampu bertahan dalam kondisi pelambatan perekonomian Indonesia maupun dunia.
Bahkan sector pertanian pula yang mampu menciptakan pertumbuhan positif dalam pembangunan nasional dengan membuka kesempatan kerja.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Dedi mengatakan sektor pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi wabah Covid-19. Sebagai negara agrais ditambah dengan jumlah penduduk yang tidak sedkit.Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha dan bisnis di sektor pertanian. Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat.
Viera R.A/Regi PPMKP