Bogor | Jurnal Inspirasi
Menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Jalan Malabar, rupanya turut menjadi perhatian Komisi I DPRD Kota Bogor. Pasalnya, legislator juga mengaku mendapat dari pihak-pihak tertentu yang merasa terganggu dengan keberadaan ‘sang penguasa’ trotoar itu.
“Saya sudah mendapat laporan dari pihak-pihak tertentu dan unsur masyarakat. Mudah-mudahan kami bisa bersikap dan bertindak cepat menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Ketua Komisi I, Safrudin Bima kepada wartawan, Minggu (26/7/2020).
Menurut dia, dewan akan mencoba melihat terkait peruntukan kawasan yang ditumbuhi PKL.
“Harus dicarikan jalan keluar secepatnya agar wilayah tersebut terpetakan, mana wilayah pendidikan dan mana wilayah ekonomi. Tentu saja dengan melihat peruntukkannya dan mempertimbangkan kepentingan semua,” ungkap Safrudin.
Politisi PAN itu menyatakan, pihaknya akan segera mendatangi lokasi tersebut untuk melihat langsung dan menghadirkan Camat Bogor Tengah untuk berdiskusi mencari solusi.
“Setelah rapat kerja kami akan terjun langsung ke lapangan. Mudah-mudahan kita segera bisa bersikap,” tegasnya.
Mengenai adanya keluhan warga terkait meluapnya air selokan hingga ke jalan lantaran buruknya kondisk drainase. Safrudin mengaku akan segera berkoordinasi dengan pemkot untuk mencarikan jalan keluar.
“Makanya nanti kami akan segera koordinasi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP, Agustian Syah mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah wilayah terkait adanya aduan tersebut.
“Ya, kami akan segera koordinasikan dengan wilayah dalam waktu dekat ini,” ungkapnya.
Agus menyatakan bahwa para PKL memang mempergunakan lahan milik negara dengan sistem sewa dalam beberapa tahun lalu. Namun, sejak dua tahun lalu sewa menyewa telah distop lantaran pemerintah akan mempergunakan lahan itu untuk kepentingan umum seperti ruang terbuka hijau, serta perbaikan drainase agar air dari selokan tak meluap ke jalan saat hujan.
“Kan area Malabar itu termasuk ring satu karena letaknya berdekatan dengan Istana Bogor. Jadi mesti ditata,” jelas pria yang menggilai ultra marathon itu.
Kendati demikian, Agus menuturkan bahwa aparatur wilayah sebagai leading sector harus terlebih dahulu melakulan komunikasi dan sosialisasi terhadap PKL. “Ya, yang penting disosialisasikan dulu saja oleh wilayah,” tandasnya.
Fredy Kristianto