Cibungbulang | Jurnal Inspirasi
Setelah ramai dalam pemberitaan, Nila Sari (35) yang diduga kurang gizi, warga Kampung Gandarasa RT 01, RW 09 Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang akhirnya dirawat di RSUD Leuwiliang. Penderitaan yang dirasakan Nila juga membuat banyak pihak prihatin. Ketua DPRD dan sebagian anggota dewan misalnya menyambangi Nila untuk menjenguk dan melihat kondisinya, Senin (6/7).
Namun usai tiba di RSUD, rombongan wakil rakyat itu tak bisa melihat langsung. Pasalnya menurut pihak rumah sakit karena statusnya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dilakukan isolasi tidak bisa dijenguk.
“Tadi kami setelah dari Sukajaya serah terima hunian sementara korban longsor langsung ke RSUD untuk melihat kondisi Nila warga Cibungbulang yang kemarin sempat menarik perhatian, namun Nila tidak bisa dijenguk karena menurut pihak rumah sakit statusnya pasien PDP, selain itu juga kami memberikan bantuan kepada keluarga Nila dan APD untuk RSUD Leuwiliang,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto kepada Jurnal Bogor.
Lebih lanjut Rudy mengatakan, DPRD Kabupaten Bogor akan selalu merespon setiap informasi yang ada. Meskipun perlu diketahui Kabupaten Bogor ini begitu luas sehingga perlu ada kerjasama, gotongroyong dan tidak apatis terhadap sesama.
“Luasnya kabupaten Bogor apapun informasi akan kita tanggapi. Jangan apatis dengan tetangga saling membantu, agar tidak terulang harus ada komunikasikan yang baik antar pemerintah desa, kecamatan hingga dinas -dinas terkait, ” kata Rudy.
Sementara Direktur RSUD Leuwiliang dr Hesty mengaku, pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan secara prosedur terhadap pasien yang hasil pemeriksaan mengalami penyakit TB paru atau tuberculosis (TBC). Bahkan hasil radiologi pun pasien yang statusnya ini tidak bisa dijenguk.
“Penangan sesuai prosedur kita sarankan untuk tidak ditengok dulu karena kondisi kurang bagus dan sedang istirahat. Pasien ini statusnya PDP,” kata dokter Hesty.
Pihak rumah sakit sambung Hesty meminta pihak keluarga untuk tidak bepergian ke tempat keramaian dan menyarankan untuk isolasi mandiri terkait Nila yang saat ini statusnya masih PDP. “Terkait rapid tes terhadap keluarga tentu kita akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat, “ujarnya.
Sementara itu Pjs Desa Situ Udik, Ade Salahudin mengatakan selaku kepala desa menyatakan sudah meresponnya. “Yang beredar kan busung lapar tapi ternyata kan bukan, tapi itu dari kecil ada yang bilang ketergantungan mental. Beberapa bulan sakit tapi bukan busung lapar tapi itu bawaan dari kecil itu kodrat, ” kata Ade.
Ade pun berkilah karena baru dua bulan menjabat Pjs Kades, ia pun sebelumnya mengatakan sudah memberikan bantuan. “Selaku pjs baru dua bulan karena ketidaktahuan karena saya baru dua bulan saya langsung respon kok, yang bawa ke sini (RSUD) itu pihak desa, ” pungkasnya.
** Cepi Kurniawan