Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menyiapkan karantina mikro pada di setiap kelurahan. Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa fasilitas isolasi mandiri tersebut khusus diperuntukkan bagi warga yang merupakan suspect virus corona.
“Sejauh ini, beberapa kelurahan sudah menyiapkan tempat karantina untuk isolasi mandiri bagi Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” ujar Dedie kepada wartawan, Selasa (2/6).
Menurut dia, kelurahan yang sudah menyiapkan karantina mikro adalah Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan, Bubulak, Loji dan Menteng Kecamatan Bogor Barat, dan Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah.
“Sedangkan Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat sedang dipersiapkan. Kemudian Kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Bogor Timur masih dalam tahap sosialisasi,” ucap Dedie.
Ia mengatakan bahwa karantina mikro merupakan gagasan dari Pemerintah Jawa Barat untuk diterapkan di wilayah kelurahan atau RT/RW sebagai upaya penanggulangan Covid-19 di kota dan kabupaten di Jabar.
Lebih lanjut, kata Dedie, karantina mikro diarahkan untuk memperkuat dan mengintensifkan isolasi mandiri khususnya pada titik penyebaran kasus positif yang tinggi atau lebih dari enam kasus di satu kelurahan. Ia juga menuturkan, laju pertumbuhan kasus baru Covid-19 pada rentang 14 hari atau kelurahan yang masuk dalam level kewaspadaan kritis.
Dedie menegaskan, prosedur karantina mikro pada kelurahan level kewaspadaan lainnya, dapat dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bogor. “Idealnya karantina mikro di rumah masing-masing, kemudian diawasi tim surveilance puskesmas dibantu tim RW Siaga Corona. Kemudian harus dipasok juga logistik oleh kelurahan melaui program Gasibu, dapur umum dan lumbung logistik kelurahan,” paparnya.
Terkecuali, sambung Dedie, pada beberapa tempat yang mampu dibangun oleh warga bersama Kelurahan. Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kkta Bogor pada Selasa (2/6), jumlah pasien terkonfirmasi positif corona tidak bertambah yakni 113 orang. Kendati demikian, ada penambahan satu orang pasien yang dinyatakan sembuh. Sedangkan korban meninggal dunia tetap di angka 15 orang.
Kepala Dinkes, dr. Sri Nowo Retno mengatakan bahwa hingga Selasa (2/6) terjadi pengurangan 10 kasus PDP, sehingga pasien yang masih dirawat ada 51 orang. “Sedangkan OTG bertambah delapan kasus sehingga menjadi 44,” ucapnya.
Sri menambahkan, untuk ODP berkurang tiga orang, dan masih ada 65 orang yang terus dipantau rumah sakit.
n Fredy Kristianto