Cigombong | Jurnal Inspirasi
Pembangunan jembatan sementara proyek dobel track atau jalur ganda rel kereta api (KA) di stasiun Cigombong, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dinilai asal-asalan. Sebab, aspal jembatan di jalur nasional yang menghubungkan Bogor-Sukabumi itu, sudah mulai habis dan bergelombang. Wawan, sopir angkutan umum trayek Cicurug-Bogor menuding pihak pelaksana pembangunan jembatan sementara Cigombong, mengerjakan secara asal-asalan. Sehingga, hampir semua aspal yang menjadi penguat sambungan jembatan habis dan tinggal kerikil.
“Kalau pengerjaannya bagus, saya rasa aspal jembatan sementara ini tidak akan cepat rusak,” ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, kondisi aspal jembatan yang merupakan sebagai penguat sambungan sudah rusak, membuat semua pengendara merasa takut saat melintas jalur tersebut. “Bagaimana tidak takut, aspal di sambungan jembatan saja sudah habis dan tinggal kerikil saja,” papar Wawan.
Selain itu, lanjutnya, jembatan sementara Cigombong yang merupakan jalur nasional, menjadi lintasan setiap kendaraan industri dengan kapasitas besar. Bahkan, kata Wawan, hampir setiap menit kendaraan-kendaraan besar seperti, kendaraan pengangkut air, pasir maupun yang membawa hasil industri di wilayah Sukabumi, melintas dan menggunakan jembatan sementara tersebut.
“Walau pun sudah ada tol, tapi masih banyak kendaraan besar yang melintas jembatan itu. Jadi setiap kali melintas jembatan, terkadang yang melihat selalu takut kalau jembatannya ambruk,” paparnya.
Sementara, Deni, pengendara roda dua merasakan ketakutan yang sama. Dimana, setiap kali dilintasi kendaraan besar, jembatan sementara itu terasa goncangannya. “Saat kendaraan pengangkut air, truk pasir dan trailer melintas, goncangan jembatan sangat terasa sekali. Saya merasa takut jembatannya ambruk,” tukas pria mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio itu.
Dede Suhendar