Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun berencana menambah dua ruang isolasi dari sebelumnya yang hanya delapan di RSUD Kota Bogor. “Selain itu kita juga berencana menyulap satu paviliun di RSUD menjadi ruang isolasi dengan kapasitas 70 tempat tidur,” ucap Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim kepada wartawan, Minggu (22/3).
Dedie mengatakan bahwa Pemkot Bogor juga akan melakukan penyemprotan menggunakan 20 ribu liter disinfektan pada 40 titik di Kota Hujan. Khususnya pada area publik, yang sering digunakan oleh masyarakat. Tak hanya itu, sambung Dedie, pihaknya juga telah meminta OPD terkait untuk menyiapkan alat pengaman diri (APD) seperti masker, termasuk ventilator untuk menangani pasien Covid-19. “Kami sudah minta ke OPD terkait soal hal itu,” ungkapnya.
Menurut Dedie, untuk menekan penyebaran penularan virus Corona, pemerintah akan mengeluarkan surat edaran pada Senin (23/3) agar seluruh perkantoran swasta menerapkan work from home (WFH). Hal itu mengingat, Kota Bogor merupakan salah satu daerah penyangga DKI Jakarta dengan volume lalu lalang orang yang begitu tinggi. “Khusus bank, pemerintah mengimbau agar mereka mengurangi jumlah karyawan yang bekerja di kantor,” paparnya.
Pemerintah, kata Dedie, hanya memberikan pengecualian untuk beroperasi kepada toko yang menjual bahan pokok, apotik dan tempat-tempat jasa serta perdangan yang dianggap vital. “Hal itu adalah upaya pemerintah menekan penularan Covid-19. BPBD pun terus berkoordinasi dengan BNPB untuk sarana prasarana penanggulangan Corona,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Dedie, sejak virus Covid-19 merebak di Kota Bogor berdampak pada okupansi hotel yang anjlok hingga 18,2 persen dari sebelumnya mencapai 70 persen. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa pemerintah meminta perkantoran swasta melaksanakan WFH. Artinya lalu lintas pariwisata mulai terhenti,” ucapnya.
Fredy Kristianto