Gunung Putri | Jurnal Inspirasi
Peruntukan izin yang diajukan tidak sesuai dengan fakta di lapangan kerap terjadi. Kali ini bangunan yang menyerupai pabrik di Desa Bojong Nangka, Gunung Putri yang sedang dalam tahap renovasi menjadi bahan pertanyaan. Pasalnya, peruntukan tempat tersebut awalnya bukan untuk bangunan pabrik tapi untuk kolam ikan.
Saat Jurnal Bogor menyambangi lokasi pabrik, hanya ditemui 3 orang yang sedang bekerja dan enggan di mintai keterangan. Namun salah seorang tokoh masyarakat di lokasi tersebut mengatakan bahwa dulunya semasa Kades Hambali izin lokasi untuk kolam ikan, namun kini terlihat menyerupai pabrik.
“Dulunya kolam ikan dan sempat ditanyakan oleh masyarakat sekitar, serta karang taruna. Namun katanya punya Jendral TNI gak tau siapa namanya. Buat kami siapapun yang punya harus lah mengikuti tahapan izin sesuai prosedur yang berlaku. Apalagi punya Jendral TNI pasti lebih paham prosedur dalam membuat pembangunan,” kata salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Desa Bojong Nangka, H.Amir Arsyad saat dikonfirmasi juga membenarkan pernyataan masyarakat bahwasannya dulu memang izin untuk membangun kolam ikan, namun melihat kondisi saat ini bangunan menyerupai pabrik. “Belum ada komunikasi lagi dengan desa. Dulu ya iya, mengurus izin untuk kolam ikan, tapi jika kita lihat kondisi bangunan saat ini seperti pabrik, dan katanya punya Jendral TNI tapi saya sendiri tidak tau siapa namanya,” kata dia.
“Gak pernah ketemu dan pihak mereka pun tidak pernah datang ke sini (Kantor Desa Bojong Nangka-red), jadi itu mau dibikin apa kami tidak tau, mungkin nanti kami akan mengutus Bumdes atau BPD jika perlu Satpol PP untuk menanyakan izin bangunan tersebut,” jelas H.Amir, Jum’at (20/3).
Ia melanjutkan, seharusnya pemilik siapapun dia, paling tidak komunikasi dengan kami pihak desa. “Apabila memang mau dibuat pabrik urus izin selayaknya pabrik, jadi kami bisa juga mempersiapkan masyarakat untuk merekrut tenaga kerja apabila nantinya jika benar mau dibuat pabrik. Jika kondisi seperti ini kan kami tidak tau dia mau bikin bangunan apa, secara kasap mata bangunan tersebut menyerupai pabrik tidak mungkin kolam ikan seperti itu.”
“Harapan saya pemilik bangunan tersebut siapapun datang dan silaturahmi ke desa barang kali pihak desa dengan CSR bisa bersinergi untuk merekrut tenaga kerja dan lainnya, jadi agar kami tahu itu bangunan diperuntukan untuk apa,” pungkasnya.
Nay Nur’ain