Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memastikan bahwa stok pangan untuk warga Kota Hujan masih mencukupi. Kepala Disperindag, Ganjar Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring bahan pokok dan ketersediaan alat kesehatan berupa masker, hand sanitizer, hand soap, tissue basah serta alat pendeteksi suhu pada 20 swalayan.
“Hasilnya untuk stok pangan masih aman, serta belum ada harga pangan yg melonjak tinggi. Hanya saja masker dan hand sanitizer serta alat pendeteksi suhu, kosong di seluruh toko swalayan dan sejumlah apotik yang dipantau,” ungkapnya.
Menurut dia, sejauh ini tidak ada kebijakan pemerintah pusat untuk menutup toko sembako, pusat perbelanjaan dan toko swalayan serta apotik. Selain itu, Disperindag kembali akan melakukan pemantauan langsung ke sejumlah toko swalayan dan pasar rakyat, sesuai arahan Walikota Bima Arya.
“Kami akan terus melakukan pemantauan soal itu, dan melaporkan ke walikota,” tegas Ganjar.
Saat disinggung apakah pelaku UMKM Kota Bogor mulai menjerit akibat merebaknya wabah Covid-19. Ganjar menegaskan bahwa hingga kini belum ada informasi dari pelaku industri yang melaporkan kekurangan bahan baku dari luar. “Kecuali dari industri UMKM makanan minuman, yang mulai mengeluhkan kelangkaan komoditi gula pasir,” katanya.
Namun, kondisi tersebut sdh dikoordinasikan ke Indag Provinsi Jawa Barat. “Berdasarkan info sementara dari provinsi bahwa Kementrian Perdagangan akan segera melakukan impor gula pasir dalam waktu dekat ini,” paparnya.
Fredy Kristianto