Bogor, Jurnal Inspirasi
Sedikitnya 635 unit angkutan kota (angkot) di Kota Bogor dari berbagai trayek, dibesituakan dalam rangka program akselerasi penataan angkutan perkotaan. Armada yang ‘dilenyapkan’ merupakan kendaraan yang sudah melewati batas usia 20 tahun ke atas.
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, salah satu upaya dalam melakukan penataan akselerasi angkot guna menangani kemacetan di Kota Bogor, maka dijalankan program konversi angkot dengan melakukan pengurangan jumlah angkot yang ada. “Ini tahapan dari penataan transportasi di Kota Bogor untuk mengurangi kemacetan dan mensejahterakan para pengusaha angkot. Dengan program konversi 2 banding 1,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Minggu (1/3).
Bima mengatakan, ‘pemusnahan’ angkot dengan cara di-scraping (dipotong) ini merupakan angkot yang sudah tua. Nantinya, kata dia, angkot yang tersisa bisa menjadi konversi tiga banding satu atau menjadi feeder. Sehingga kedepannya, di pusat kota tidak ada lagi angkot, dan bakal mengandalkan trem. “Kita ganti transportasi di pusat kota oleh Trem. Angkot otomatis akan hilang nanti di pusat kota,” jelasnya.
Bima mengatakan bahwa program konversi 3 banding 1memang belum berjalan maksimal. Namun, saat ini diubah dengan skema 2 banding 1. Bima menambahkan, harus ada jalan baru dan formula yang disepakati bersama agar kondisi angkot di Kota Bogor lebih baik, dan kemacetan bisa ditekan.
“Pola konversi 2 banding 1 ini sudah lama digulirkan dan baru tahun ini bisa direalisasikan. Selanjutkan untuk kedepannya akan dilakukan konversi lain seperti 3 banding 1. Tetapi itu semua harus mendapatkan kesepakatan bersama antara Dishub, Organda, para Badan Hukum angkot,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, program penataan angkot dilakukan dengan pendataan dan sistem reduksi dengan konversi, dan saat ini pihaknya fokus pada lima trayek dengan jumlah 1.270 angkot yang dikonversi menjadi 2 banding 1.
Dengan demikian, sambung Eko, jumlah angkot berkurang sebanyak 635. “Pelaksaan konversi 2 banding 1 kedepannya akan dilanjutkan dengan konversi 3 banding 1. Kami sudah melaksanakan di 5 trayek dengan pengurangan 635 angkot,” pungkasnya.
Fredy Kristianto