31.5 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Warga Ontrog PT Acon Indonesia

Gunung Sindur, Jurnal Inspirasi

Diduga telah mencemari lingkungan karena bau menyengat dari produksi bata hebel milik PT Acon Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Gunung Sindur, Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kamis siang (27/2), didatangi warga sekitar perusahan itu. Warga menuntut agar perusahaan  itu dalam produksinya tidak menimbulkan mau menyengat yang membuat warga Desa Curug itu mengeluh karena bau. Bukan hanya bau, ada sebagian warga yang terserang penyakit ispa dan batuk.

“Penuntutan dari warga Desa Curug terhadap PT Acon Indonesia ada  bau menyengat yang ditimbulkan dari PT Acon dan kebisingan yang membuat warga terganggu. Apalagi akibat menyengat ada warga  terkena penyakit Ispa,” kata tokoh masyarakat Desa Curug, Faturohman, kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Warga meminta tuntutannya itu segera dipenuhi PT Acon Indonesia agar segera menghilangkan bau produksi bata hebel. Kedua hilangkan kebisingan, dan ketiga  batasi jam kerja karena perusahan itu 24 jam nonstsop produksinya. “Warga hanya menutut itu saja , lagian juga perusahan ini tidak ada kontribusinya untuk masyarakat Desa Curug,” katanya.

Hal senada diungkapkan Ketua RW 04, Kampung Curug Hendra Faisal bahwa dirinya mendapatkan aduan adanya  polusi bau menyengat yang ditimbulkan dari PT Acon itu. “Karena warga merasa tidak nyaman dengan bau menyengat itu. Dari itu warga datang ke sini menuntut agar bagaimana caranya pihak perusaha  menghilangkan bau produksi serta menstop sistem produksi yang 24 jam karena warga merasa terganggu itu saja tuntutan warga,” ujarnya.

Sementara Kasie Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH Kabupaten Bogor Riri Agustina menyampaikan, pihak DLH akan melakukan uji lab terlebih dahulu untuk menentukan bau yang dirasakan warga itu bahaya atau tidak. “Dan semua alat ukuranya adalah  pemeriksan laboratorium dibandingkan  dengan baku mutu dengan jangka waktu uji lab sepeuluh hari dan nanti baru hasilnya akan keluar atau bahaya atau tidak,” ujarnya.

Sementara HRD PT Acon Indonesia Rudi mengatakan pihaknya sudah menampung tuntutan warga dan perusahan pun akan membahasnya secara internal atas tuntutan warga itu. “Kita juga  akan  menunggu hasil uji labnya dan nanti yang akan menyampaikan itu pihak yang berkompeten pihak DLH. Apakah produksi bata hebel milik PT Acon ini bahaya atau tidak, yang jelas kita terus berupaya untuk tidak ada gesekan dengan warga,” pungkasnya.

Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles