Cibinong, Jurnal Inspirasi
Anak jalan (Anjal) menjadi kasus Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terbanyak yang ditangani oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor. Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kabupaten Bogor, Dian Mulyadiansyah mengatakan, PMKS jalanan memang masih menjadi primadona di wilayah Bumi Tegar Beriman.
“Pemerintah penuhi kebutuhan bidang dasar pendidikan dan kesehatan para anak jalanan, tapi yang sulit itu merubah sikap mental. Keterpurukan ekonomi menjadi motif mereka kembali lagi ke jalanan,” ujar Dian kepada Jurnal Bogor, Selasa (25/2).
Ia menerangkan, perintah tidak serta merta melakukan penertiban bagi para PMKS jalanan tersebut tanpa dilakukan upaya untuk merubah prilaku.
“Ketika para PMKS jalanan itu tertangkap operasi dilakukan rehabilitasi. Mereka dilakukan pelatihan dan nantinya akan dikasih alat dan modal untuk usaha kecil-kecilan. Ini upaya agar mereka tidak kembali ke aktivitas lamanya,” terangnya.
Ia menegaskan, peran serta seluruh elemen masyarakat menjadi faktor utama untuk menekan angka PMKS jalanan khsusnya di Kabupaten Bogor.
“Kalau hanya pemerintah yang menginginkan bebas PMKS jalanan tapi masyarakatnya menerima keberadaan mereka mau apa. Tapi ketika masyarakat menolak keberadaan mereka, maka dengan sendirinya akan mengurangi angka PMKS tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, ada empat jenis aktivitas yang masuk dalam kategori PMKS.
“PMKS itu ada anak jalanan, gelandangan, pengemis dan Wanita Tuna Susila (WTS). Yang paling banyak ditangani oleh kami itu anak jalanan karena kalau WTS itu aktivitasnya sembunyi-sembunyi. Persoalan PMKS ini masih cukup serius di Kabupaten Bogor, kami akan sungguh-sungguh penanganannya,” paparnya.
Noverando H
