24.6 C
Bogor
Friday, March 29, 2024

Buy now

spot_img

Program Sandes Kurang Maksimal, H.Mulyadi: Hati-hati Penggunaan Dana APBN

JURNAL INSPIRASI – Pembangunan Program Sanitasi Desa (Sandes) di Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, disinyalir kurang maksimal. Pasalnya, penerima manfaat mengeluhkan adanya bahan bangunan dan atap tidak menggunakan anggaran dari program Sandes itu sendiri. Bahkan ada bahan material penerima yang terpakai.

H.Mulyadi, MMA

Mak Ijah, salah satu warga yang menerima bantuan Sandes mengatakan, atap rumahnya merupakan bangunan lama dan dari dinding temboknya pun pakai bata miliknya.

“Dindingnya sendiri masih nempel ke rumah emak yang lama, jadi tidak semua dindingnya dibuat baru. Jangankan untuk yang lain, keramik saja cuma satu iket jika diakumulasi hanya 1×1 meter persegi saja. Batu bata 50 buah dipakai untunk membangun, banyak juga material punya saya yang dipakai untuk membangun. Pengen ditambah paralon aja gak ngasih,” beber Mak Ijah.

Terpisah Kepala Desa (Kades) Cariu, Ahmad Suryadi mengatakan, secara spek teknisnya agar tim pelaksaan kegiatan (TPK) yang berhak menjawabnya. Jika ada hal lain tentang spek bisa jadi subsidi silang mungkin ada peralihan lain dari barang atau material supaya dapat menutupi kebutuhan yang lain.

“Masalah spek silakan tanyakan kepada TPK, kalo saya kebijakannya jika tidak ada yang terbangunkan saya akan tegur TPK. Bila ada barangnya yang lama terpakai bisa jadi subsidi silang, mungkin si penerima bantuan minta peralihan barang,” kilahnya.

Terpisah disampaiakan H.Mulyadi, MMA, anggota DPR RI Komisi 5 mengatakan, program Sandes merupakan program aspirasi yang diajukannya untuk wilayah Dapil. Dia mengaku sangat miris sekali mendengar jika ada temuan – temuan yang seharusnya itu tidak terjadi, apalagi ini merupakan program untuk warga yang memang sangat membutuhkan.

” Saya berterima kasih kepada Jurnal Bogor ,yang menyampaikan adanya temuan seperti ini, pastinya ini akan menjadi kajian – kajian saya kedepannya, apalagi jika sampai ada pemotongan berbentuk persentase,” cetusnya.

Ia menjelaskan , jika dirinya hanya memberikan surat pengantar untuk desa yang ingin mengajukan bantuan melalui program aspirasinya. Kemudian selanjutnya pihak desa berkomunikasi langsung dengan balai yang ditunjuk oleh Kemen PUPR untuk mengkroscek sebelum melakukan realisasi.

“Dari program yang sudah – sudah , saya hanya mendapatkan amplop surat ucapan terimakasih dari instansi dan pihak yang saya ajukan melalui program aspirasi saya, dan dengan adanya informasi ini maka akan jadi kajian saya kedepannya dalam menyalurkan anggaran aspirasi,” papar anggota Legislatif yang berangkat dari Partai Gerindra tersebut.

Dia menghimbau kepada siapapun yang mendapatkan bantuan melalui aspirasinya, jangan diberikan apapun kepada siapapun yang mengatasnamakan dirinya. Apalagi sampai ada nominal persentase yang nantinya berakibat buruk pada kualitas program itu sendiri.

“Jangan sampai program yang saya beri untuk masyarakat justru merugikan diri saya sendiri, dan saya pun berpesan hati – hati dalam penggunaan anggaran ini, karena ini merupakan anggaran dari APBN yang sudah pasti bersinggungan langsung dengan KPK, jangan sampai ada temuan jika tidak ingin diaudit apalagi sampai ada penyimpangan – penyimpangan,” pungkasnya H. Mulyadi

Sekedar diketahui, kriteria penerima manfaat adalah keluarga yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta memiliki Ibu hamil, memiliki bayi di bawah usia 3 tahun (balita), memiliki anak stunting, memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus (disabilitas). Masih melakukan BABS dan tidak mempunyai akses sanitasi, belum mempunyai akses sanitasi berupa tangki septik dan toilet yang layak, tidak mempunyai mata pencaharian tetap, tidak mempunyai akses sanitasi atau limbah belum dikelola dengan baik.

Untuk Desa Cariu sendiri merupakan salah satu penerima program Sandes dengan anggaran dari pemerintah pusat sebanyak Rp 500 juta yang dibagi 38 titik dan tersebar di beberapa kampung di Desa Cariu yang dikerjakan dengan padat karya oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles