31.6 C
Bogor
Wednesday, April 24, 2024

Buy now

spot_img

Yane Paparkan Soal Ketahanan Keluarga

Memperingati Hari Ibu dan HUT ke 22 DWP

JURNAL INSPIRASI – Hadir di acara HUT ke 22 Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus dalam rangka Hari Ibu, Penasehat DWP Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya sampaikan beberapa poin terkait Ketahanan Keluarga.

Menurut istri dari Wali Kota Bogor Bima Arya, untuk membentuk keluarga tangguh perlu adanya pemahaman terkait peran dan fungsi dari masing-masing anggota keluarga.

Soal ketahanan keluarga, Yane yang juga Ketua TP PKK Kota Bogor menjabarkan, semua anggota keluarga harus satu paham bahwa keluarga itu merupakan unit terkecil dalam masyarakat tapi memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan.

“Jadi kalau misalkan keluarga-keluarganya dijaga secara fungsi dan peran, insya allah keluarga itu menjadi baik dan bisa turut serta dalam pembangunan seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Tapi sebaliknya, jika keluarga itu tidak dijaga, tidak paham tentang peran dan fungsi anggota keluarga masing-masing, ya bagaiman bisa berkontribusi untuk pembangunan kotanya,” ucap Yane disela-sela acara kegiatan yang digelar di Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di kawasan Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu, 15 Desember 2021.

Peran dan fungsi di dalam sebuah keluarga, sambung Yane, memang perlu disampaikan sekaligus mengedukasi peran keluarga di dalam berkeluarga.

“Saya sampaikan (edukasi) ini agar semua menjadi paham akan fungsi dan peran dari masing-masing anggota keluarga tersebut. Semisal fungsi ibu apa, fungsi ayah apa, anak-anak seperti apa, lalu apa yang bisa dilakukan untuk membangun kota dan kontribusinya  apa, kan itu semua harus diedukasi agar ketahanan keluarga itu tetap terjaga dengan baik demi membangun keluarga yang baik dan harmonis,” tuturnya.

“Di dalam keluarga itu ada yang namanya pola nafkah dan pola asuh. Nah pola-pola itu harus dijalankan fungsi dan perannya dengan baik. Jangan sampai istri yang tadinya memiliki pola asuh berubah menjadi pola nafkah, sedangkan suami yang tadinya memiliki pola nafkah berubah menjadi pola asuh. Nah kalau pola ini tidak berjalan dengan baik atau terbalik, bagaiman ayah atau suami yang tidak memiliki pengetahuan soal pola asuh bisa mengurus anak, nah ini yang akhirnya bisa menimbulkan chaos,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Santy Fiscarini Indira yang didampingi wakilnya Yuniati Ardani dan Safira Rivelino menambahkan, untuk menjaga ketahanan keluarga, semua anggota keluarga harus bisa bertahan dan beradaptasi menghadapi lingkungan sekitar.

“Tapi yang terpenting, kepada ibu-ibu semua harus bisa menghormati dan menghargai suami serta mendukung kegiatan-kegiatan suami,” tukasnya.

Handy mehonk

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles