24.6 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

Korban Rumah Ambruk di Desa Pandansari Tempati Pos Kamling

JURNAL INSPIRASI – Satu bulan sudah Dwi Cahyo Bagus Prakoso dan adiknya Muhamad Hapit Riyansah Saputra, warga Kampung Gadog RT 04/01, Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, harus tinggal di Pos Kamling dan Posyandu setelah rumah satu-satunya peninggalan orangtua mereka ambruk saat hujan lebat.

Adik kaka yang sudah ditinggal ibunya 4 tahun lalu karena meninggal dan ditinggal pergi ayahnya itu, tidak ada perhatiannya sama sekali dari pemerintah, baik desa, kecamatan maupun kabupaten.

Keluarga korban, Aji Setiawan mengatakan, pasca ambruknya rumah yang ditempati adik kaka satu bulan lalu, mereka tinggal di Pos Kamling dan Posyandu yang berada didepan rumahnya tersebut.

BACA JUGA Hampir Rampung, Pekerjaan Jalan Mekarsari Diamini Warga

Menurutnya, menempati Pos Kamling dan Posyandu, karena Dwi Cahyo Bagus Prakoso hanya bekerja dibengkel dan adiknya Muhamad Hapit Riyansah Saputra, masih bersekolah di SMA Amaliah.

 “Sekolah juga sambil berjualan cilok. Lantaran tidak ada biaya untuk mengontrak rumah, akhirnya mereka menempati Pos Kamling dan Posyandu,” ungkapnya kepada wartawan.

Aji pun mengungkapkan, setelah kejadian rumah keluarganya ambruk, dirinya langsung memberitahukan kepada Camat Ciawi, namun tidak respon atau tanggapan.

 “Kalau ke kepala desa sih tidak saya beritahukan. Masa sih kepala desa tidak tahu kalau ada rumah warganya ambruk. Terus jarak antara rumah yang ambruk dengan kantor desa tidak jauh dan hanya beberapa meter saja,” jelasnya.

BACA JUGA Pengumpulan PBB Desa Sukamanah Capai 75 Persen

Aji merasa bersyukur setelah ada gerakan dari anggota Presidium Masyarakat Bogor Selatan (PMBS) yang ikut membantu dengan mengumpulkan donasi. “Dari awal kejadian, tidak ada tuh bantuan apapun juga dari pemerintah,” ujarnya.

Dwi Cahyo Bagus Prakoso (25), pemilik rumah ambruk hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Sebab, kondisi rumahnya yang sudah masuk kategori tidak layak huni, tidak pernah mendapat perhatian pemerintah.

 “Padahal saya sudah mengajukan bantuan ke pemerintah agar mendapat perbaikan,” imbuhnya.

Donasi untuk membantu kedua korban bencana alam itu, agar bisa tinggal di rumah kontrakan tanpa harus tidur di Pos Kamling dan Posyandu.

BACA JUGA Paguyuban RW Kecamatan Jonggol Santuni Anak Yatim

 “Kami hanya ingin membantu saja dengan meminta donasi kepada semua anggota PMBS yang ada didalam group,” jelas Syarif Kampleng, anggota PMBS yang berdomisili di Desa Banjarwaru.

Syarif mengaku pihaknya sudah menghubungi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, untuk meminta bantuan agar rumah yang ambruk itu mendapatkan bantuan perbaikan.

 “Tapi sayangnya anggaran untuk membantu rumah korban bencana alam, sudah habis. Tapi secara pribadi sih, Kepala BPBD mau memberikan bantuan atau berdonasi,” tukasnya.

**dedesuhendar

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles