24.6 C
Bogor
Friday, March 29, 2024

Buy now

spot_img

Komisi III Kecewa Proyek Pembangunan Infrastruktur Dikerjakan Akhir Tahun

ZM: Isu Tahunan Kota Bogor

JURNAL INSPIRASI – Komisi III DPRD Kota Bogor mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kota Bogor pasca inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah proyek pembangunan infrastruktur. Komisi III juga mempertanyakan keseriusan Pemkot dalam penggunaan anggaran karena banyaknya program pembangunan infrastruktur yang dikerjakan di penghujung tahun.

“Kami menyebutnya ini sebagai penyakit tahunan. Karena hampir setiap tahun selalu seperti ini. Karena dari tahun ke tahun pekerjaan infrastruktur selalu dilakukan di pertengahan hingga di penghujung tahun,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin, Jumat (19/11/2021).

BACA JUGA: Suryakencana Ditata, Warga Menjerit

Sebelumnya, Komisi III meninjau proyek pembangunan infrastruktur pada Kamis (18/11/2021) lalu. Zaenul Mutaqin yang akrab disapa ZM itu menilai, proyek pembangunan infrastruktur seharusnya dikerjakan sejak awal tahun berjalan. Sebab, proses penganggaran selalu dilakukan satu tahun sebelumnya.

“Anggaran itu kami sediakan dari tahun sebelumnya, kenapa selalu dilelangkan pada akhir tahun. Anggaran untuk tahun 2021 misalnya, kami bahas sejak 2020. Kalau seperti ini berarti tidak ada keseriusan dari pemerintah,” katanya.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pada akhir tahun juga menjadi salah satu cara para dinas untuk mengakali peningkatan serapan anggaran. “Artinya penyerapan anggaran dinas – dinas terkait tidak efektif. Keseriusan Pemkot juga kami pertanyakan, karena melakukan lelang di pertengahan hingga akhir tahun. Kan anggaran ini kami sediakan dari tahun sebelumnya,” tandasnya.

BACA JUGA: Penipu Modus Pernikahan Diciduk Polisi

Dia mencontohkan, mulai dari pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Masjid Agung Kota Bogor yang menggelontorkan anggaran Rp31 miliar, Alun-alun Kota Bogor Rp13, 6 miliar, pedestarian di Jalan Ir Juanda Rp5, 4 miliar, Gedung Perpustakaan Rp13, 6 miliar, Pasar Tanah Baru Rp3, 4 miliar dan pembangunan pedestarian Jalan Jendral Sudirman Rp5 miliar.

“Perlunya keseriusan Pemkot dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya dikejar dijelang akhir tahun karena agar tidak lagi menjadi isu tahunan di Kota Hujan ini,” tandasnya.

**ahmadsolehudin/mg-uika

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles