30.6 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

PPKM Terkesan Diabaikan, Pengunjung Kebon Jati Langgar Prokes

Caringin | Jurnal Inspirasi

Meski pemerintah kembali memperpanjang PPKM Level 4 di Kabupaten Bogor, namun sejumlah tempat wisata yang ada di wilayah selatan ramai dikunjungi wisatawan. Keramaian wisatawan yang memanfaatkan hari libur 17 Agustus terlihat di lokasi wisata alam Kebon Jati, di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Selasa (17/8).

Parahnya lagi, para pengunjung banyak yang tidak mentaati aturan protokol kesehatan (Prokes), seperti tidak menggunakan masker serta melakukan kerumuman. Kendati begitu, tidak nampak terlihat adanya Satgas Covid-19 di lokasi wisata tersebut.

Agus, wisatawan asal Desa Lemah Duhur membenarkan kondisi Kebon Jati ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asal luar daerah Kabupaten Bogor.  “Bukan hanya warga lokal yang datang, banyak juga warga luar dan identik dengan mata sipit alias Cina,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, berwisata ke Kebon Jati merupakan pilihan tepat warga untuk menghabiskan hari libur. Pasalnya, di lokasi wisata alam terbuka itu, warga atau pengunjung hanya mengeluarkan uang sebesar 5 ribu saat masuk.

 “Karcis masuknya murah. Sudah gitu, jajanannya juga terjangkau. Serba murah dan cocok dikantong warga dimasa pandemi Corona,” ujar Agus.

Namun, Agus menyayangkan dengan pihak pemilik tempat wisata yang tidak menerapkan Prokes saat pengunjung masuk. Dimana, di pintu masuk tidak ada petugas yang mengecek suhu tubuh pengunjung.

 “Walaupun di pintu masuk ke area resto atau tempat jajan ada tempat mencuci tangan, tetap saja masih ada Prokes yang tidak dilaksanakan,” paparnya.

Sementara, salah seorang pekerja Kebon Jati mengaku bersyukur tempat kerjanya ramai pengunjung. Padahal, selama Covid-19 suasana di Kebon Jati tidak pernah ramai dikunjungi wisatawan.  “Baru sekarang ramai lagi. Kalau kemarin-kemarin, kondisi Kebon Jati sepi pengunjung,” jelas pegawai berkulit putih dan bermata sipit tersebut.

Sambil menyapu, wanita yang namanya enggan disebutkan itu pun mengungkapkan, selama masa pandemi, pemilik Kebon Jati merumahkan beberapa pegawai.

 “Mau bagaimana lagi, pemilik juga tidak bisa menggaji karyawan selama ada Corona. Jadi sebagian pegawai di rumahkan, sekarang saja ada dua office boy (OB) di rumahkan,” imbuhnya.

Ia berharap, pemerintah tidak lagi memperpanjang PPKM sehingga kondisi tempat wisata kembali normal dan pegawai pun bisa bekerja seperti dulu.  “Ya saya sih berharap Covid-19 segera berakhir. Dan PPKM dicabut pemerintah agar warga bisa bekerja kembali,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles