26.6 C
Bogor
Wednesday, April 24, 2024

Buy now

spot_img

Prof. Dedi Nursyamsi: Sebelum yang Lain, SDM Itu Penting

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi kembali mengingatkan pentingnya sumber daya manusia (SDM) dalam upaya menopang transformasi pertanian pada acara Pembinaan dan Pembekalan Bagi Pegawai Lingkup Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kamis (4/3).

“Jadi sebelum teknologi dan lainnya, yang pertama adalah SDM dulu. Mindset harus diubah, ini tugas kita bersama dalam transformasi pertanian dari yang sebelumnya pertanian tradisional menjadi modern,” ujar Prof. Dedi Nursyamsi kepada Jurnal Bogor usai acara.

Contoh kecil sikap ini kata dia, sebelum pimpinan meminta hasil tugas yang diberikan, harus sudah siap dengan melakukan inisiatif menuntaskan pekerjaan. “Dalam praktiknya di lapangan, juga kerap diperlukan upaya antisipasi, makanya SDM pertanian mesti mengubah mindset seperti cara kerja tadi,” tandasnya.

Sementara edukasi SDM pertanian seperti ini kata dia, perlu terus dilakukan guna mendukung program jangka panjang Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, salah satunya peningkatan jumlah pengusaha muda pertanian atau para petani milenial hingga 2,5 juta orang. “JIka ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” jelas Prof. Dedi Nursyamsi.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor, Yusral Tahir mengatakan, PPMKP sebagai tempat pelatihan, menaruh harapan peningkatan SDM pertanian akan membawa kemajuan dunia pertanian di Tanah Air. “80 persen, SDM pertanian telah siap dalam transformasi pertanian,” kata dia.

Sebagai wadah pelatihan, PPMKP jelasnya terus mensupport dengan adanya pelatihan terhadap PNS, pengawas, administrator eseleon 3 dan ada juga setingkat direktur eselon 2, sehingga kedepannya ada akselerasi positif. “Kedepan kami harapkan satu desa ada satu petani milenial dan kini juga ada duta petani, harapannya ada regenerasi petani. Jadi petani itu tidak harus tua, jadi anggapan jadi petani itu kotor, penghasilan kecil, kita edukasi dalam upaya mentransformasi pertanian,” ungkapnya.

Asep Saepudin Sayyev |*

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles