29.4 C
Bogor
Friday, March 29, 2024

Buy now

spot_img

Produksi Sampah Berkurang 16 Persen, Pemkot Diganjar DID

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berhasil mereduksi volume sampah sebanyak 16 persen pada 2020 lalu. Alhasil, Kota Bogor pun mendapat Dana Insentif Daerah (DID) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya pada Senin (22/2).

Diketahui Kota Bogor menjadi salah satu dari 13 daerah di Indonesia yang diguyur DID. “Di tengah berbagai keterbatasan terkait dengan kondisi TPA dan lainnya, kami fokus pada upaya untuk mengurangi sampah pada sumbernya di lingkungan masing-masing dan melibatkan warga. Insya Allah hasil ini memberikan kami semangat untuk fokus mengurangi sampah,” ujar Bima Arya

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Deni Wismanto mengatakan, penghargaan ini terkait kinerja pengurangan sampah di Kota Bogor pada 2020. Terdapat 13 kota dan satu provinsi yang menerima penghargaan ini termasuk Kota Bogor.

Di 2020, Kota Bogor berhasil menurunkan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga sebesar 16 persen dari 650 ton sampah setiap harinya.

“Di 2020 target Nasional pengurangan sampah 20 persen dan Kota Bogor berhasil menurunkan 16 persen. Di 2021 ini target kami bisa menurunkan sampai 20 persen karena target Nasional naik ke 24 persen,” ujar Deni.

Deni menuturkan, penurunan sampah ke TPA ini butuh dukungan masyarakat. Pasalnya, pengelolaan sampah atau mengurangi sampah (reduksi) harus dimulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah, sehingga sampah yang dibuang ke TPS bisa lebih sedikit.

Ia menjelaskan, ada dua cara mereduksi sampah yakni sampah anorganik melalui Bank Sampah dan yang organik bisa diolah menjadi budidaya maggot dan pupuk. “Di Kota Bogor ada 27 TPS 3R, dan 346 Bank Sampah sebagai tempat pengolahan sampah dan mereduksi sampah,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Bogor, Dimas Tiko mengatakan, di HPSN 2021 mengusung tema Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi.

Sebab, jika sampah organik dikelola dengan baik menjadi budidaya maggot dan pupuk bisa mendatangkan nilai ekonomis. Sementara sampah anorganik berkurang berkat program Bogor Tanpa Kantong Plastik (BOTAK) yang nantinya akan merambah ke pasar tradisional.

“Kami terus dorong inovasi untuk pengurangan sampah di Kota Bogor. Ini kali kedua penghargaan yang diterima Kota Bogor dan jumlah penurunan sampah semakin meningkat dari 14 persen di 2019 menjadi 16 persen di 2020,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles