27.6 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

PKWT Satpol PP Jadi Ajang Penipuan

Ngaku Anak Pejabat Pol PP, Pelaku Minta Duit Rp1 Juta ke Korban

Bogor | Jurnal Inspirasi

Bekerja sebagai personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) rupanya sangat diminati masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Kendati lamaran via online telah ditutup pada pertengahan pekan lalu, lantaran membludaknya pelamar yang mencapai 3.500 orang dari kuota 1.000 pelamar. Namun, hal itu justru dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan, dengan cara meminta sejumlah uang kepada para korban agar dapat bekerja sebagai pasukan penegak perda.

Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach membenarkan adanya aksi penipuan tersebut. “Iya benar, pelaku penipuannya ada perempuan. Dia sudah berhasil kami amankan, setelah ada dua orang korbannya yang mengadu mengenai hal itu ke Mako Pol PP,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/1).

Menurut Agus, pelaku ditangkap setelah dijebak oleh anggota yang menyamar sebagai pelamar PKWT Satpol PP. “Jadi yang bersangkutan ini mengaku bahwa bapaknya adalah pejabat di Satpol PP. Setiap korbannya dimintai duit Rp1 juta sebagai uang pelicin sekaligus biaya seragam,” ungkap pria yang akrab disapa Demak ini.

Demak menuturkan bahwa usai membayar uang Rp1 juta, lantas korban diberikan kwitansi yang ditandatangani atas nama Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Satpol PP, Surya Darma. “Jadi pelaku ini mencatut salah satu nama pejabat di Pol PP,” tegasnya.

Kata dia, pelaku diketahui berinisial CO (30), warga Balumbang Jaya RT 01/RW 02, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. “Tapi pelaku tinggalnya di kawasan Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Ops Satpol PP, Surya Darma mengatakan bahwa CO tidak hanya menipu untuk menjanjikan pekerjaan sebagai Satpol PP, melainkan juga petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Untuk meyakinkan korbannya, sambung dia, pelaku memasang status lowongan pekerjaan di whatsappnya.

“Jadi pelaku ngechat juga, nawarin ada yang mau kerja nggak, ketika ada orang tertarik pelaku meminta mencarikan orang lagi, dengan alasan masih ada slot kosong di Pol PP dan Damkar. Sejauh ini korbannya sudah ada empat orang,” ucap Surya.

Surya mengatakan, CO berdalih melakukan penipuan untuk menutupi hutangnya kepada rentenir. “Pelaku ngakunya punya hutang ke rentenir. Karena dikejar-kejar terus, akhirnya dia melakukan penipuan untuk nutupin hutangnya,” imbuhnya.

Saat ini, kata Surya, CO sendiri sudah dipulangkan ke rumahnya lantaran keluarganya membuat surat pernyataan takkan mengulangi perbuatannya dan mengembalikan uang kepada para korbannya. “Jadi diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga pelaku meminta maaf dan akan bertanggung jawab mengembalikan uang,” tandasnya.

Surya menegaskan bahwa untuk menjadi personel Satpol PP dan Damkar tak dipungut biaya sama sekali. “Nggak ada biaya apa-apa. Untuk tahun ini Pol PP butuh 30 personel tambahan dan Damkar 27 orang,” tukas dia.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles